Notifikasi

Inilah Contoh Seni Rupa Kontemporer: Pengertian, Perkembangan, Ciri dan Jenis

Seni rupa kontemporer bisa dikatakan sebagai sebuah wacana dalam praktek seni rupa di Barat adalah praktek seni rupa yang menunjuk kepada kecenderungan  posmodern. Kecenderungan ini menyiratkan wacana dalam praktek seni rupa yang “anti modern”. Hal ini disebabkan sebab salah satu paradigma kemunculan posmodern adalah paradigma yang menolak moernisme.

Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang termakan dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan keadaan waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tak terikat oleh hukum-hukum zaman dahulu dan berkembang layak zaman sekarang.

Sejarah Seni Rupa Kontemporer

Seni Kontemporer merupakan salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi.Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi Seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan jaman dulu dan berkembang sesuai jaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.


Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa “seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat”. Ini sebagai pengembangan dari wacana postmodern dan postcolonialism yang berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art. Atau khasanah seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para seniman. Secara awam seni kontemporer bisa diartikan sebagai berikut:

Tiadanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, anarki, omong kosong, hingga aksi politik.
Punya gairah dan nafsu “moralistik” yang berkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai tesis.
Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan, sebagai aktualitas berita yang fashionable.
Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang. Pendapat lain dari Yustiono, staf pengajar FSRD ITB, melihat bahwa seni rupa kontemporer di Indonesia tidak lepas dari pecahnya isu postmodernisme (akhir 1993 dan awal 1994), dimana sepanjang tahun 1993 menyulut perdebatan dan perbincangan luas baik di seminar-seminar maupun di media massa pada waktu itu.

Sedangkan kaitan seni kontemporer dan (seni) postmodern, menurut pandangan Yasraf Amior Pilliang, pemerhati seni, pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat masa kini, jadi berkaitan dengan waktu, dengan catatan khusus bahwa seni postmodern adalah seni yang mengumpulkan idiom-idiom baru. Lebih jelasnya dikatakan bahwa tidak semua seni masa kini (kontemporer) itu bisa dikategorikan sebagai seni postmodern, seni postmodern sendiri di satu sisi memberi pengertian, memungut masa lalu tetapi di sisi lain juga melompat kedepan (bersifat futuris)

Perkembangan Seni Rupa Kontemporer di Indonesia

Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul di awal tahun 70-an. Tokoh yang pertama kali menggunakan istilah ini adalah Gregorius Sidharta. Ia menggunakan istilah kontemporer sebagai judul pameran seni patungnya pada waktu itu. Semenjak saat itu, istilah kontemporer semakin ramai digunakan untuk menamai karya-karya seni yang berkembang dengan konsep pembaruan. Tokoh-tokoh yang meramaikan istilah ini antara lain Christo, Saptoadi Nugroho, Jim Supangkat, Dadang Christanto, FX. Harsono, Heri Dono, Eddie Hara, Tisna Sanjaya, Agus Suwage, Nindityo, Arahmaiani, Tita Rubi, Mella Jaarsma, dan lain-lain. Tokoh-tokoh seni tersebut tergabung dalam kelompok Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia.

Ciri-Ciri Seni Rupa Kontemporer

Dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri seni rupa kontemporer, antara lain:

Tidak terikat aturan atau pakem seni rupa zaman dulu
Berkembang sesuai zaman
Tidak ada sekat antar berbagai disiplin seni
Meleburnya batas-batas antara seni lukis, seni patung, grafis, omong kosong, anarki, hingga aksi politik
Memiliki gairah dan nafsu “moralistik”
Cenderung diminati media massa
Sering dijadikan komoditas pewacanaan
Fungsi dan Tujuan Seni Rupa Kontemporer
Dibawah ini terdapat beberapa fungsi dan tujuan seni rupa kontemporer, antara lain:

1. Fungsi Individual

Manusia Terdiri dari unsur psikis dan fisik . Salah satu unsur psikis adalah emosi . Maka fungsi individual dibagi lagi menjadi fungsi pemenuhan kebutuhan seni secara fisik dan emosional.

1) Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik. Seperti Busana, perabot,rumah,musik senam, dan sebagainya.

2) Emosional
Dipenuhi melalui seni murni , baik dari segi si pembuat atau pengubah , maupun konsumen penikmatnya . Contohnya , lukisan , novel, musik, tari , film dan sebagainya.

2. Fungsi Sosial

Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu relatif bersamaan . Fungsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bidang.

1) Rekreasi  atau hiburan
seni dapat jadikan sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Hal itu dapat terjadi misalkan pada saat kita menyaksikan musik , tarian,film , dan lawak.

2) Komunikasi
seni dapat digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: lagu, balada, poster, drama, komedi, dan reklame. Tema yang sering dibuat antara lain:

ketidakdisiplinan anggota masyarakat terhadap lingkungan
himbauan melaksanakan program pemerintah
anjuran kesehatan atau kesejahteraan
ketidakadilan suatu kebijakan

3) pendidikan
pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya. Contoh: gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster ilmiah, lagu anak-anak dan foto.

4) Religi atau keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contoh: kaligrafi, busana muslim atau muslimah, arsitektur atau dekorasi rumah ibadah, lagu-lagu rohani.

Jenis-Jenis Seni Rupa Kontemporer
Pada perkembangannya, istilah kontemporer bukan hanya merujuk pada seni patung. Seni lukis yang menggunakan aliran-aliran baru juga menggunakan istilah tersebut sebagai perwujudan dari ide dan kebaruan yang diangkat. Sejalan dengan kemajuan zaman, seni rupa kontemporer juga memunculkan beragam varian seni baru. Di antara seni tersebut antara lain seni lingkungan, seni pertunjukan, seni fotografi, seni arsitektur, dan seni video.

Contoh Seni Rupa Kontemporer
Berikut ini terdapat beberapa contoh seni rupa kontemporer, antara lain:





Pendidikan
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu
Daftar Isi
Tautan berhasil disalin.