Notifikasi

Inilah Pengertian Bargaining atau Tawar Menawar, Jenis, dan Contohnya

Tawar-menawar, yang sebenarnya mengacu pada kontak sosial yang mengarah pada persatuan karena para pihak telah menyepakati apa yang masing-masing berikan atau terima dalam transaksi antara pihak-pihak yang terlibat.

Sehingga seseorang selanjutnya dapat memutuskan tindakan atau kebijakan sosial seperti apa yang akan dilakukan dalam hubungannya dengan yang lain. Meskipun tawar-menawar sebagian besar telah menghilang di bagian dunia di mana biaya negosiasi lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh penjual pada produk ritel yang paling umum. Namun, tawar-menawar masih meluas dalam hal hal-hal mahal seperti kendaraan yang ditawarkan kepada pembeli yang tidak berpendidikan.

Inilah Pengertian Bargaining atau Tawar Menawar, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Bargaining

Tawar-menawar adalah semacam negosiasi antara individu dan organisasi yang terjadi melalui proses di mana pembeli dan penjual produk atau jasa memperdebatkan harga dan sifat yang tepat dari bentuk transaksi yang ada, sedangkan transaksi akan terjadi jika tawar-menawar menghasilkan kesepakatan tentang kondisi. .

Akibatnya, tawar-menawar adalah taktik untuk menentukan harga alternatif dibandingkan dengan harga tetap yang telah ditentukan. Idealnya, jika pedagang bebas untuk berpartisipasi dan memungkinkan negosiasi, mereka dapat menyimpulkan kecenderungan pembeli untuk berbelanja.

Jenis Bargaining

  • Tawar-menawar Distribusi

Perundingan distributif adalah pendekatan negosiasi kompetitif di mana satu pihak hanya diuntungkan jika pihak lain menderita kerugian. Kata ini mengacu pada pendekatan tawar-menawar yang digunakan untuk mentransfer sumber daya tetap seperti uang, sumber daya, aset, dan sebagainya antara dua pihak.

Karena aset atau sumber daya yang harus dibagi adalah tetap, tawar menawar distributif juga dikenal sebagai negosiasi zero-sum.

  • Penyelesaian Sengketa Integratif

Tawar-menawar integratif adalah bentuk negosiasi di mana kedua belah pihak mempertimbangkan sudut pandang, kebutuhan, tujuan, ketakutan, dan kekhawatiran pihak lain. Akibatnya, tidak ada pihak yang memperoleh atau kehilangan jumlah yang sama.

Serikat pekerja, misalnya, mungkin berjuang untuk meningkatkan tingkat pelatihan pekerja. Untuk saat ini, hal ini mungkin membebani perusahaan lebih banyak uang, tetapi akan memperoleh keuntungan dari tingkat produksi yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Pekerja yang lebih terlatih akan lebih produktif, yang akan menguntungkan perusahaan dan serikat pekerja.

  • Negosiasi Produktivitas

Tawar-menawar produktivitas memerlukan tawar-menawar kedua belah pihak tentang produktivitas dan gaji. Sederhananya, negosiasi produktivitas terjadi ketika kedua belah pihak setuju untuk melakukan perbaikan yang meningkatkan produktivitas dengan imbalan kompensasi yang lebih baik atau keuntungan lainnya.

Negosiasi produktivitas memiliki sejarah panjang dalam hubungan perburuhan Inggris, dengan ungkapan yang berasal dari tahun 1960-an ketika perjanjian produktivitas pertama dinegosiasikan di kilang minyak Esso di Fawley, Kent.

  • Tawar-menawar dalam Grup / Bargaining Komposit

Istilah "perundingan gabungan" mengacu pada proses negosiasi yang berfokus pada berbagai komponen yang tidak terkait dengan pembayaran. Prosedur ini biasanya berkaitan dengan kesejahteraan karyawan dan keamanan kerja. Ini mencakup, misalnya, kondisi kerja, aturan, perekrutan, dan prosedur disiplin.

Tujuannya adalah untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan antara perusahaan dan karyawan. Ini dicapai dengan menekankan masalah sosial apa pun yang mungkin dialami karyawan, yang mungkin berdampak pada masa depan jangka panjang mereka di organisasi.

  • Menawar Konsesi / Bargaining Konsesional

Perundingan konsesional didasarkan pada serikat pekerja yang mengembalikan tunjangan yang sebelumnya diberikan kepada bisnis. Sebuah serikat pekerja, misalnya, mungkin setuju untuk memotong gaji dengan imbalan keamanan kerja.

Ini mungkin terjadi selama krisis ekonomi, ketika serikat pekerja memprioritaskan keamanan kerja di atas kenaikan gaji. Secara keseluruhan, ini dapat menguntungkan perusahaan karena mereka tidak perlu membayar banyak untuk PHK dan akan dapat mempertahankan pekerja..

Contoh Bargaining

Mengenai contoh sosiologis tawar-menawar. Misalnya, ketika kita dinobatkan sebagai salah satu top performer kantor. Padahal dalam situasi seperti ini, kami beberapa kali mendapatkan piala karyawan terbaik di kantor saya. Jadi suatu hari, sebuah perusahaan tetangga dengan produk yang sama mendekati saya dan menawari saya posisi dengan fasilitas yang lebih baik dan pendapatan yang lebih besar daripada yang saya terima saat itu.

Akibatnya, terjadi proses negosiasi dan tawar menawar dalam hal ini. Adapun memiliki sikap positif sebagai karyawan, kemudian menolak tawaran tersebut karena perusahaan yang sekarang kalah telah memungkinkan kemampuan untuk berkembang menjadi seperti sekarang ini di sisi lain, ini juga merupakan bagian dari tetap setia kepada instansi walaupun sedang mengalami kerugian. 

Pendidikan
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu
Daftar Isi
Tautan berhasil disalin.