Pengertian Politik Penjualan
Politik penjualan adalah penggunaan teknik untuk memaksa atau mempengaruhi seseorang untuk melakukan penjualan. Itu bisa bersifat koersif, seperti mengancam akan memecat atau menurunkan pangkat seseorang, atau bisa juga persuasif, seperti memberikan diskon atau menawarkan hadiah. Tenaga penjual yang menggunakan politik penjualan sering kali percaya bahwa hal itu perlu untuk mencapai kesepakatan. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa paksaan dan manipulasi bukanlah metode penjualan yang efektif.
Pendahuluan: Apa itu politik penjualan?
Politik penjualan adalah praktik memanipulasi proses penjualan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ada banyak cara untuk memanipulasi proses penjualan, tetapi beberapa metode yang paling umum adalah menggunakan insentif, mengancam pelanggan, dan menggunakan teknik psikologis. Politik penjualan bisa efektif bila digunakan bersama dengan strategi penjualan lainnya, tetapi juga bisa menjadi bumerang jika digunakan secara tidak benar.
Berbagai jenis politik penjualan
Politik penjualan sering mengacu pada teknik dan metode yang digunakan oleh para profesional penjualan untuk memastikan bahwa mereka berhasil dalam mencapai kesepakatan. Ada beberapa jenis politik penjualan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Salah satu jenis politik penjualan adalah penggunaan taktik intimidasi. Perwakilan penjualan yang mampu menakut-nakuti calon pembeli dengan menggunakan bahasa yang mengancam atau intimidasi fisik dapat meningkatkan peluang mereka untuk memenangkan kesepakatan. Namun, pendekatan ini juga dapat menjadi bumerang, karena dapat mengasingkan calon pelanggan dan merusak reputasi perwakilan.
Jenis politik penjualan lain yang umum melibatkan manipulasi emosi pembeli. Tenaga penjualan mungkin mencoba membuat pembeli emosional tentang suatu produk atau layanan untuk menciptakan rasa urgensi. Strategi ini dapat membantu menyelesaikan transaksi lebih cepat, tetapi juga dapat menyebabkan ketidakpuasan pelanggan.
Bagaimana menggunakan politik penjualan untuk keuntungan Anda
Saat menjual produk atau layanan, penting untuk memahami definisi politik penjualan. Politik penjualan adalah penggunaan berbagai teknik dan taktik untuk mempengaruhi keputusan oleh pelanggan potensial. Ini dapat digunakan untuk membuat mereka membeli dari Anda, atau bahkan hanya setuju untuk bertemu dengan Anda lagi.
Beberapa teknik penjualan yang umum digunakan dalam politik adalah penyuapan, konsesi, dan ancaman. Suap adalah memberi seseorang uang atau sesuatu yang berharga sebagai imbalan atas kesepakatan. Konsesi membuat perubahan kecil pada kesepakatan untuk membuat seseorang menyetujuinya. Ancaman menggunakan kata-kata atau tindakan yang membuat seseorang merasa tidak nyaman untuk membuat mereka melakukan apa yang Anda inginkan.
Meskipun semua teknik ini bisa efektif, penting bagi Anda untuk mengetahui cara penggunaannya sehingga Anda dapat merespons dengan tepat.
Konsekuensi dari penggunaan politik penjualan
Politik penjualan adalah teknik yang digunakan oleh tenaga penjualan untuk mencapai tujuan mereka. Ini dapat didefinisikan sebagai penggunaan pendekatan, taktik, atau perangkat apa pun untuk memengaruhi atau mengontrol perilaku tenaga penjualan. Ini bisa halus dan terbuka, dan bisa dalam banyak bentuk, termasuk: perawatan, intimidasi, penyuapan, dan ancaman.
Konsekuensi dari penggunaan politik penjualan bisa sangat negatif. Tenaga penjual yang mengalaminya sering kali merasa tidak aman dan kesal, yang pada akhirnya akan menyebabkan produktivitas yang lebih rendah dan hubungan pelanggan yang lebih buruk. Selain itu, menggunakan politik penjualan dapat merusak kepercayaan yang penting untuk hubungan bisnis yang sehat. Pada akhirnya, ini akan merusak bottom line perusahaan.
Apa yang dimaksud dengan produk politik?
Politik penjualan adalah penggunaan taktik koersif untuk memotivasi tenaga penjualan atau pelanggan. Taktik ini mungkin termasuk penyuapan, intimidasi, dan ancaman. Tenaga penjual yang menggunakan produk politik sering berharap untuk mendapatkan keuntungan dari pesaing mereka. Produk politik bisa apa saja mulai dari kontrak hingga suara.
Apa itu politik dalam perdagangan?
Politik dalam perdagangan adalah proses mempengaruhi dan memanipulasi pengambilan keputusan mitra dagang untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ini dapat melibatkan apa saja, mulai dari memberikan informasi palsu hingga ancaman atau suap. Politik dapat mengambil banyak bentuk yang berbeda, tetapi sering kali terfokus pada pencapaian keuntungan jangka pendek daripada tujuan jangka panjang. Meskipun kekuatan persuasif politik dalam perdagangan, telah terbukti tidak efektif dalam mencapai hasil yang diinginkan lebih sering daripada tidak.
Pengaruh politik dalam perdagangan dapat menimbulkan akibat negatif bagi kedua belah pihak yang terlibat. Misalnya, sebuah perusahaan dapat menahan informasi penting dari mitra dagangnya untuk mendapatkan keuntungan dari mereka. Strategi ini dapat menjadi bumerang jika pihak lain menyadari perbedaan tersebut dan mengambil tindakan untuk memperbaikinya. Selain itu, perusahaan yang terlibat dalam perdagangan politik seringkali kurang mampu membuat kesepakatan dengan calon mitra lain karena telah merusak reputasi mereka.
Apa yang dimaksud dengan marketing politik?
Pemasaran politik adalah praktik menggunakan teknik pemasaran untuk mencapai tujuan politik. Ini dapat melibatkan apa saja mulai dari menjalankan iklan hingga membuat kampanye akar rumput. Pemasar politik sering menggunakan taktik persuasi, seperti menarik emosi atau keyakinan orang, untuk membuat mereka mendukung tujuan atau kandidat tertentu.
Pemasaran politik dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk mempromosikan produk atau agenda, mempengaruhi opini publik, dan penggalangan dana. Ini juga dapat digunakan untuk mendiskreditkan lawan atau membangun dukungan untuk tujuan tertentu. Pemasar politik sering menggunakan penelitian dan analisis data untuk menentukan metode mana yang paling efektif dalam mencapai tujuan mereka.
Kesimpulan: Bagaimana masa depan politik penjualan?
Politik penjualan adalah penggunaan suap, ancaman, dan bentuk paksaan lainnya untuk meredam oposisi di antara tenaga penjualan dan meningkatkan penjualan. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat dianggap tidak etis dan tidak adil, karena dapat mengintimidasi atau bahkan membungkam calon pelanggan. Meskipun reputasinya buruk, politik penjualan masih merupakan praktik umum yang digunakan oleh banyak perusahaan. Ada beberapa alasan mengapa perusahaan menggunakan politik penjualan. Pertama, dapat efektif dalam memotivasi karyawan untuk menjual lebih banyak produk atau jasa. Kedua, ini dapat membantu mengelola tuntutan persaingan atas sumber daya. Ketiga, ini dapat membantu memastikan bahwa hanya tenaga penjualan yang memenuhi syarat yang dipekerjakan. Akhirnya, politik penjualan dapat membantu memastikan bahwa hubungan vendor tetap menguntungkan. Namun, terlepas dari manfaatnya, politik penjualan harus digunakan dengan hemat dan hanya jika diperlukan. Penting juga untuk mempertimbangkan konsekuensi dari penggunaan taktik politik penjualan sebelum menerapkannya.