Konsep Sosialisasi Sekunder: Jangan Sampe Gak Tau Konsep yang Satu Ini
Pasti udah tahu, kan, apa itu sosialisasi? Yap, sosialisasi adalah proses belajar individu tentang norma, nilai, sikap, dan perilaku yang dianggap baik oleh masyarakat. Nah, sosialisasi sekunder adalah lanjutan dari sosialisasi primer. Sosialisasi sekunder itu mengajarkan individu tentang kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Sosialisasi sekunder juga terjadi saat seseorang resosialisasi atau desosialisasi.
Apa itu Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer. Sosialisasi sekunder itu memperkenalkan individu ke kelompok tertentu dalam masyarakat. Ada dua bentuk sosialisasi sekunder, yaitu resosialisasi dan desosialisasi.
Apa itu Resosialisasi
Contoh resosialisasi adalah saat seseorang memasuki sekolah atau organisasi baru. Sementara contoh desosialisasi adalah saat seseorang keluar dari suatu kelompok, seperti saat pensiun atau keluar dari sebuah organisasi.
Apa itu Desosialisasi
Mungkin udah tahu, kan, apa itu desosialisasi? Yap, desosialisasi adalah proses sosialisasi sekunder yang terjadi saat seseorang keluar dari suatu kelompok. Desosialisasi ini terjadi karena individu tersebut harus mengubah norma, nilai, sikap, dan perilaku yang dianggap baik oleh kelompok lama menjadi sesuai dengan kelompok baru.
Contohnya, saat seseorang pensiun atau keluar dari suatu organisasi, pasti ada proses sosialisasi sekunder yang terjadi, yaitu desosialisasi. Orang tersebut harus menyesuaikan diri dengan kelompok baru yang tidak sama dengan kelompok lama.
Tahap Sosialisasi
Salah satu teori yang dipakai untuk ngejelasin sosialisasi itu adalah teori peran sosiologi, yang menjelaskan bahwa sosialisasi itu terjadi karena interaksi sosial.
Menurut Charles H. Coley, proses sosialisasi ini ngebantu kita bikin konsep diri kita sendiri, dan terus ngebantu kita bikin interaksi sama orang lain. Jadi, sosialisasi itu penting banget buat kita, lho.
Tahap memahami diri menurut pandangan orang lain.
"Kita semua mungkin pernah merasa paling pintar karena punya nilai atau prestasi yang lebih dari teman-teman sekelas. Tapi nggak ada salahnya juga untuk memahami diri kita dari pandangan orang lain, 'kan?"
Tahap memahami sikap orang lain terhadap dirinya.
Contohnya, anak yang merasa hebat akan merasa senang jika orang lain juga merasa hebat tentang dirinya, tetapi jika orang lain merasa tidak setuju atau meragukan kehebatannya, ia akan merasa kecewa dan meragukan dirinya sendiri.
Tahapan sosialisasi menurut George Herbert Mead
Tahap Persiapan
Merupakan tahap awal dari proses sosialisasi yang terjadi pada individu. Pada tahap ini, individu akan dipersiapkan untuk tumbuh dan belajar mengenal orang lain serta memahami dan meniru apa yang dilakukan oleh orang sekitarnya. Contohnya, seorang anak akan mulai meniru kata-kata yang diucapkan oleh orang sekitarnya ketika masih balita, dan akan terus meningkatkan kemampuan bahasanya sampai dewasa.
Tahap Meniru
Merupakan fase di mana anak-anak mulai memahami lingkungan sekitarnya dan mulai mengenal orang-orang di dalamnya. Misalnya, anak kecil akan mulai tahu nama mereka sendiri, nama orang tua dan saudara mereka, serta mengenali wajah-wajah orang yang sering bertemu dengan mereka. Ini merupakan tahap di mana anak mulai menyerap informasi dan membentuk pemahaman tentang dunia di sekitarnya.
Tahap Penerimaan Kolektif
Pada tahap ini, seseorang sudah menjadi dewasa dan terjun ke lingkungan yang lebih luas. Anak yang sudah dewasa akan memahami toleransi, kerjasama, kesadaran, dan peraturan di lingkungan. Contohnya seorang remaja yang ikut karang taruna di daerah tinggalnya. Di tahap ini, anak akan mengetahui status dan peran pentingnya dalam karang taruna, misalnya ketua atau sekretaris, dan anggota.
Eksplorasi Identitas di Tahap Penerimaan Kolektif
Pada tahap ini, seseorang mulai mengeksplorasi identitasnya dengan lebih dalam, terutama melalui interaksi dengan teman sebaya dan lingkungan masyarakat yang lebih luas. Contohnya, seorang remaja mungkin akan terlibat dalam kegiatan karang taruna atau kelompok sosial lain yang memberikan pengalaman baru dan membantu mereka menemukan minat dan kepribadian yang unik. Di sisi lain, tahap ini juga dapat menghadirkan tantangan dalam menghadapi penilaian orang lain dan menemukan cara untuk menjadi diri sendiri dalam lingkungan yang kadang-kadang tidak selalu menghargai keberagaman.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi
Kita semua tahu bahwa sosialisasi adalah proses penting yang mengajarkan kita tentang bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain di masyarakat. Tapi apa yang mempengaruhi sosialisasi kita? Berikut beberapa faktor yang memainkan peran penting:
- Keturunan: kita semua dilahirkan dengan sifat-sifat tertentu yang diturunkan dari orang tua kita. Ini bisa mempengaruhi cara kita bersosialisasi dengan orang lain.
- hubungan ibu dan janin: selama kehamilan, terjadi hubungan psikologis yang kuat antara ibu dan janin. Ini juga bisa mempengaruhi sosialisasi di masa depan.
- kepribadian individu: setiap orang memiliki kepribadian yang unik dan ini bisa mempengaruhi cara kita bersosialisasi dengan orang lain.
- lingkungan: lingkungan fisik, budaya, dan sosial di mana kita tinggal juga bisa mempengaruhi sosialisasi kita.
- motivasi: dorongan yang kuat untuk bersosialisasi bisa datang dari diri sendiri. Ini bisa menjadi faktor penting dalam proses sosialisasi.
Jadi, sosialisasi bukan hanya tentang belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain, tapi juga tentang mengenali diri sendiri
Apakah sekolah termasuk sosialisasi sekunder?
Sekolah merupakan salah satu agen sosialisasi sekunder yang bertanggung jawab untuk memberikan pengajaran dan pemahaman kepada siswa tentang norma, nilai, dan aturan yang berlaku di masyarakat. Selain itu, sekolah juga membantu siswa untuk membangun identitas dan peran sosial mereka di masyarakat melalui interaksi dengan teman sebaya dan guru. Sebagai agen sosialisasi sekunder, sekolah memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman siswa tentang dunia di sekitarnya dan mempersiapkan mereka untuk menjadi bagian dari masyarakat.
Apakah media massa termasuk sosialisasi sekunder?
Bentuk sosialisasi yang dilakukan melalui media massa disebut sosialisasi massal. Media massa bisa berupa televisi, radio, koran, surat kabar, atau internet yang bisa diakses oleh banyak orang secara bersamaan. Media massa bisa membantu menginformasikan kepada masyarakat tentang berbagai hal, termasuk norma, nilai, dan budaya yang berlaku di masyarakat. Namun, media massa juga bisa mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap suatu hal, sehingga penting bagi seseorang untuk tidak terlalu terpengaruh oleh informasi yang disajikan oleh media massa.
Apakah keluarga termasuk sosialisasi sekunder?
Keluarga merupakan agen sosialisasi primer, yang merupakan agen sosialisasi pertama yang mempengaruhi individu sejak lahir. Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam proses sosialisasi individu, mulai dari pembentukan kepribadian, sikap, dan nilai-nilai yang diyakini oleh individu. Melalui interaksi dengan orang tua, saudara, dan anggota keluarga lain, individu belajar tentang cara-cara yang benar dan tidak benar dalam bersosialisasi di masyarakat.
Apa yang terjadi ketika seseorang belum terpapar agen sekunder dalam sosialisasi?
Bila seseorang belum terpapar agen sosialisasi sekunder, maka ia hanya akan memiliki pengetahuan dan cara pandang yang terbatas tentang dunia di luar keluarga. Ia akan lebih sulit memahami norma-norma dan aturan yang berlaku di masyarakat, serta mungkin akan kesulitan bersosialisasi dengan orang lain di luar lingkungan keluarga. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk terpapar agen sosialisasi sekunder agar dapat memahami dan terbiasa dengan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat.
Apa saja bentuk bentuk sosialisasi?
"Sosialisasi primer" merupakan proses sosialisasi pertama yang terjadi pada individu dari lingkungan keluarga.
"Sosialisasi sekunder" merupakan sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer, dimana individu memperoleh pemahaman dari lingkungan yang lebih luas seperti kelompok bermain, lembaga pendidikan, dan media massa.
"Sosialisasi represif" merupakan sosialisasi yang bertujuan membentuk tingkah laku yang diinginkan melalui tekanan atau hukuman.
"Sosialisasi langsung" terjadi melalui interaksi langsung antara individu dengan lingkungannya. Sedangkan
"sosialisasi tidak langsung" terjadi melalui media yang tidak langsung mempengaruhi individu, seperti film, televisi, atau internet.
Apa tujuan dari adanya sosialisasi?
"Mengetahui apa yang diharapkan dari diri sendiri dan orang lain" merupakan salah satu tujuan sosialisasi di masyarakat. Sosialisasi ini memungkinkan seseorang untuk mengetahui bagaimana cara berperilaku yang dianggap sesuai di masyarakat tersebut, sehingga ia bisa beradaptasi dengan baik dan merasa nyaman di lingkungan tersebut. Selain itu, sosialisasi juga bertujuan untuk membantu individu mengembangkan kemampuan mengendalikan diri, baik secara fisik maupun emosi, melalui proses latihan mawas diri yang tepat.
Kesimpulan
Sosialisasi sekunder adalah proses pembelajaran dan pengembangan keterampilan sosial yang terjadi di luar lingkup keluarga, seperti di sekolah, kelompok bermain, media massa, dan lingkungan masyarakat yang lebih luas. Ini membantu individu memahami norma dan nilai-nilai yang berlaku di kelompok sosial tersebut, serta membantu dalam mengendalikan fungsi organik melalui proses latihan mawas diri yang tepat. Sosialisasi sekunder sangat penting dalam membentuk kepribadian dan mempersiapkan individu untuk bergabung dengan masyarakat secara lebih luas.