Notifikasi

Jelaskan Proses Spermatogenesis

Anda Sedang mencari jawaban di mata pelajaran Biologi pada tingkat Sekolah Menengah Atas apakah pertanyaan tentang Jelaskan Proses Spermatogenesis Dan Oogenesis!

Pada halaman ini juga terdapat video penjelasan tentang spermatogenesis - proses pembentukan sel sperma pada pria - Jelaskan Proses Spermatogenesis Dan Oogenesis! jangan lupa tonton sampai habis agar lebih faham tentang Jelaskan Proses Spermatogenesis Dan Oogenesis! Semangat Belajar Sob !!


spermatogenesis - proses pembentukan sel sperma pada pria - Jelaskan Proses Spermatogenesis

spermatogenesis #reproduksi #guruipa Sebelum membuahi sel telur, sperma harus melalui proses yang dikenal dengan ...

Jawaban 1 : Jelaskan Proses Spermatogenesis Dan Oogenesis!


Jawaban dan penjelasan :
Spermatogenesis


A. Pengertian
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma (spermatozoa). Spermatogenesis terjadi pada organ reproduksi laki-laki, tepatnya pada tubulus seminiferus di testis. Proses ini menghasilkan 4 sel fungsional yang haploid dengan gonosom X atau Y. Hal ini disebabkan oleh proses meiosisnya yang simetris. Selain itu, spermatogenesis terjadi setelah laki-laki mengalami pubertas, ditandai dengan mimpi basah, dan hormon yang bekerja adalah FSH dan LH. Berbeda dengan oogenesis, spermatogenesis menghasilkan spermtozoa yang nukleusnya terkondensasi (dimampatkan). Spermatogenesis terjadi selama ±74 hari.


B. Proses
Berikut ini adalah proses terjadinya spermatogenesis.
Spermatogonium (2n) yang dekat membran basal epitel tubulus seminiferus dan mengalami proliferasi (mitosis secara besar).
Spermatogonium (2n) terdiferensiasi menjadi spermatosit primer (2n)
Tiap spermatosit primer (2n) mengalami meiosis.
Pada meiosis I, tiap spermatosit primer (2n) akan membentuk 2 spermatosit sekunder (n).
Spermatosit sekunder (n) akan mengalami meiosis II, membentuk 4 sprematid (n).
Masing-masing spermatid (n) akan mengalami diferensiasi menjadi spermatozoa (n). Spermatozoa (n) berukuran ±60 μm, memiliki akrosom (kepala berisi enzim hialuronidase untuk menembus zona pellucida oosit sekundeer), berleher mitokindria (untuk motilitas), dan berekor (flagel untuk bergerak).
Spermatozoa (n) dilepaskan ke lumen tubulus seminiferus (karena kontraksi peristaltik)--> tubulus rekti (lurus)--> anyaman saluran (rete)--> duktus eferen--> epididimis (maturasi (pematangan) dan penampungan).


Oogenesis


A. Pengertian
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum). Oogenesis terjadi pada organ reproduksi perempuan, lebih tepatnya ovarium. Proses ini menghasilkan 1 sel fungsional (oosit) dan 3 badan polar (polosit) yang semuanya haploid . Perbedaan ukuran sel anakan ini disebabkan oleh meiosisnya asimetris. Gonosom pada ovum adalah X. Oogenesis terjadi sejak embrio dan terus berlanjut hingga folikel telur (oosit primer) habis, yaitu saat menopause. Oogenesis juga dapat terhenti sesaat akibat kehamilan (gestasi). Hormon yang bekerja pada pada oogenesis adalah FSH dan LH. Ovum tidak mengalami kondensasi nukleus seperti spermatozoa.


B. Proses
Karena oogenesis terjadi sejak masa embrional, ada 3 fase oogenesis, yaitu :
Fase Pranatal/ Sebelum kelahiran
Oogonium (2n) berproliferasi (mitosis) saat janin berusia 5 bulan (ada 6-7 juta hasil proliferasi oogonium).
Setelah itu oogonium (2n) terdiferensiasi menjadi oosit primer (2n).
Oosit primer mengalami meiosis I. Akan tetapi terjadi meiotic arrest (istirahat meiosis) sehingga oosit primer tetap pada Profase I saat lahir hingga sebelum pubertas. Ada yang terdegradasi saat kelahiran
Fase Pascanatal/ Setelah kelahiran
Folikel primordial (oosit primer (2n)) menjadi ±2 juta saat bayi lahir.
Pada usia 7 tahun, folikel terdegradasi lagi hingga jumlahnya ±300.000 dan saat akan pubertas berjumlah 50.000-100.000. Hanya 350 -400 saja yang dapat diovulasi.
Fase Pubertas dan Pascapubertas
Saat pubertas, Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) dari hipotalamus merangsang sekresi Gonadotropin oleh hipofisis untuk memengaruhi folikel primordial menjadi folikel sekunder->tersier->
De Graaf (folikel matang siap ovulasi).
Tiap bulan dihasilkan 20-50 folikel sekunder tetapi hanya sekitar 7 saja yang siap diovulasikan. Sebelum ovulasi, oosit primer (2n) dalam folikel matang akan melanjutkan meiosis I asimetris menjadi oosit sekunder (n) dan polosit I (n)
Oosit sekunder (n) mengalami meiosis II tetapi berhenti lagi pada metafase II.
Oosit sekunder (n) tersebut mengalami ovulasi.
Oosit sekunder (n) berada di [tex]\frac{1}{3}[/tex]  tuba fallopii dalam kurun waktu 3×24 jam, menunggu untuk fertilisasi. Jika oosit difertilisasi, maka meiosis I
I akan berlanjut dan menghasilkan ootid (n) dan polosit I
I (n). Jika tidak, oosit akan terdegradasi dan terjadilah menstruasi.
Ootid (n) akan menjadi ovum (n) dan polosit I akan membentuk 2 polosit baru.
Semoga bermanfaat!

Semangat Sob !! Semoga Membantu ..

Biologi Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu
Daftar Isi
Tautan berhasil disalin.