Notifikasi

13+ Kumpulan Soal UJI COBA Terlengkap dengan Kunci Jawaban

Hai, Apa kabar?.. teman, Di website caktekno.com hari ini 18-Jun-2022 kami menyediakan kumpulan soal, bank soal beserta daftar jawaban/kunci jawaban tentang UJI COBA yang sangat lengkap untuk semua jenjang pendidikan sebagai sarana belajar kamu belajar dan mengikuti PTS (Penilaian Tengah Semester)/UTS/Ulangan/Tugas Rumah/PR/Ujian Akhir untuk Kelas 11 di sekolah atau sebagai referensi soal untuk bapak dan ibu guru di sekolah. Soal latihan di website ini disusun secara struktur dan mempermudah siswa mempelajari dan menguasai mata pelajaran pada semester 1 dan 2 2022/2023.

13+ Soal UJI COBA 2022/2023 Lengkap



1. Di Negeri Amplop

A. Mustofa Bisri (Gus Mus)

Di negeri amplop

Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya, malu

Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi rapi-rapi

David Copperfield dan Houdini bersembunyi rendah diri

Entah andaikata Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya


Amplop-amplop di negeri amplop

mengatur dengan teratur

hal-hal yang tak teratur menjadi teratur

hal-hal yang teratur menjadi tak teratur

memutuskan putusan yang tak putus

membatalkan putusan yang sudah putus


Amplop-amplop menguasai penguasa

dan mengendalikan orang-orang biasa

Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan

mencairkan dan membekukan

mengganjal dan melicinkan

Orang bicara bisa bisu

Orang mendengar bisa tuli

Orang alim bisa napsu

Orang sakti bisa mati


Di negeri amplop

amplop-amplop mengamplopi

apa saja dan siapa saja

(Sumber: https://tinewss.com/puisi-gus-mus-di-negeri-amplop)

---

Setelah membaca puisi Di Negeri Amplop, bagaimana suasana hati yang digambarkan oleh penulis?

a. Marah
[Jawaban Benar]

b. Bahagia
[Jawaban Salah]

c. Sedih
[Jawaban Salah]

d. Syahdu
[Jawaban Salah]

e. Optimis
[Jawaban Salah]



2. Di Negeri Amplop

A. Mustofa Bisri (Gus Mus)

Di negeri amplop

Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya, malu

Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi rapi-rapi

David Copperfield dan Houdini bersembunyi rendah diri

Entah andaikata Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya


Amplop-amplop di negeri amplop

mengatur dengan teratur

hal-hal yang tak teratur menjadi teratur

hal-hal yang teratur menjadi tak teratur

memutuskan putusan yang tak putus

membatalkan putusan yang sudah putus


Amplop-amplop menguasai penguasa

dan mengendalikan orang-orang biasa

Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan

mencairkan dan membekukan

mengganjal dan melicinkan

Orang bicara bisa bisu

Orang mendengar bisa tuli

Orang alim bisa napsu

Orang sakti bisa mati


Di negeri amplop

amplop-amplop mengamplopi

apa saja dan siapa saja

(Sumber: https://tinewss.com/puisi-gus-mus-di-negeri-amplop/)

---

Dalam puisi tersebut, terdapat banyak kata "amplop" yang digunakan secara berulang. Makna dari kata "amplop" yang dimaksudkan oleh penulis adalah ...

a. amplop pesan
[Jawaban Salah]

b. sumbangan
[Jawaban Salah]

c. hadiah
[Jawaban Salah]

d. surat
[Jawaban Salah]

e. uang suap
[Jawaban Benar]



3. Berikut ini adalah potongan puisi dari W.S. Rendra yang berjudul "Sajak Sebatang Lisong"

...

Matahari terbit.

Fajar tiba.

Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak

tanpa pendidikan.

Aku bertanya,

tetapi pertanyaan-pertanyaanku

membentur meja kekuasaan yang macet,

dan papantulis-papantulis para pendidik

yang terlepas dari persoalan kehidupan.

Delapan juta kanak-kanak

menghadapi satu jalan panjang,

tanpa pilihan,

tanpa pepohonan,

tanpa dangau persinggahan,

tanpa ada bayangan ujungnya.

Menghisap udara

yang disemprot deodorant,

aku melihat sarjana-sarjana menganggur

berpeluh di jalan raya;

aku melihat wanita bunting

antri uang pensiun.

Dan di langit;

para tekhnokrat berkata :

bahwa bangsa kita adalah malas,

bahwa bangsa mesti dibangun;

mesti di-up-grade

disesuaikan dengan teknologi yang diimpor

Gunung-gunung menjulang.

Langit pesta warna di dalam senjakala

Dan aku melihat

protes-protes yang terpendam,

terhimpit di bawah tilam.

Aku bertanya,

tetapi pertanyaanku

membentur jidat penyair-penyair salon,

yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya

dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan

termangu-mangu di kaki dewi kesenian.

Bunga-bunga bangsa tahun depan

berkunang-kunang pandang matanya,

di bawah iklan berlampu neon,

Berjuta-juta harapan ibu dan bapak

menjadi gemalau suara yang kacau,

menjadi karang di bawah muka samodra.

Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.

Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,

tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.

Kita mesti keluar ke jalan raya,

keluar ke desa-desa,

mencatat sendiri semua gejala,

dan menghayati persoalan yang nyata.

Inilah sajakku

Pamplet masa darurat.

Apakah artinya kesenian,

bila terpisah dari derita lingkungan.

Apakah artinya berpikir,

bila terpisah dari masalah kehidupan.

(Disampaikan pada 19 Agustus 1977 di ITB, Bandung.

Sumber: Potret Pembangunan dalam Puisi)

---

Cermati potongan bait puisi berikut!

Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.

Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,

tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.

Kita mesti keluar ke jalan raya,

keluar ke desa-desa,

mencatat sendiri semua gejala,

dan menghayati persoalan yang nyata.

Menurutmu, apa maksud larik-larik dalam puisi tersebut?

a. Keputusan untuk mengambil langkah
[Jawaban Benar]

b. Keinginan untuk terus bertahan
[Jawaban Salah]

c. Kemauan untuk bekerja keras
[Jawaban Salah]

d. Keputusasaan terhadap keadaan
[Jawaban Salah]

e. Ketidakinginan untuk berubah
[Jawaban Salah]



4. Sajak Sebatang Lisong

W.S. Rendra

Menghisap sebatang lisong

melihat Indonesia Raya,

mendengar 130 juta rakyat,

dan di langit

dua tiga cukong mengangkang,

berak di atas kepala mereka

Matahari terbit.

Fajar tiba.

Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak

tanpa pendidikan.

Aku bertanya,

tetapi pertanyaan-pertanyaanku

membentur meja kekuasaan yang macet,

dan papantulis-papantulis para pendidik

yang terlepas dari persoalan kehidupan.

Delapan juta kanak-kanak

menghadapi satu jalan panjang,

tanpa pilihan,

tanpa pepohonan,

tanpa dangau persinggahan,

tanpa ada bayangan ujungnya.

Menghisap udara

yang disemprot deodorant,

aku melihat sarjana-sarjana menganggur

berpeluh di jalan raya;

aku melihat wanita bunting

antri uang pensiun.

Dan di langit;

para tekhnokrat berkata :

bahwa bangsa kita adalah malas,

bahwa bangsa mesti dibangun;

mesti di-up-grade

disesuaikan dengan teknologi yang diimpor

Gunung-gunung menjulang.

Langit pesta warna di dalam senjakala

Dan aku melihat

protes-protes yang terpendam,

terhimpit di bawah tilam.

Aku bertanya,

tetapi pertanyaanku

membentur jidat penyair-penyair salon,

yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya

dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan

termangu-mangu di kaki dewi kesenian.

Bunga-bunga bangsa tahun depan

berkunang-kunang pandang matanya,

di bawah iklan berlampu neon,

Berjuta-juta harapan ibu dan bapak

menjadi gemalau suara yang kacau,

menjadi karang di bawah muka samodra.

Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.

Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,

tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.

Kita mesti keluar ke jalan raya,

keluar ke desa-desa,

mencatat sendiri semua gejala,

dan menghayati persoalan yang nyata.

Inilah sajakku

Pamplet masa darurat.

Apakah artinya kesenian,

bila terpisah dari derita lingkungan.

Apakah artinya berpikir,

bila terpisah dari masalah kehidupan.

(Disampaikan pada 19 Agustus 1977 di ITB, Bandung.

Sumber: Potret Pembangunan dalam Puisi)

---

Sebuah puisi bertema sosial umumnya menggambarkan kondisi masyarakat pada waktu puisi diciptakan. Pada puisi tersebut, ceritakan kondisi masyarakat yang digambarkan penyair!



5. Berikut ini adalah potongan dari puisi yang ditulis oleh W.S. Rendra yang berjudul "Sajak Sebatang Lisong".

...

(2)

Matahari terbit.

Fajar tiba.

Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak

tanpa pendidikan.

(3)

Aku bertanya,

tetapi pertanyaan-pertanyaanku

membentur meja kekuasaan yang macet,

dan papantulis-papantulis para pendidik

yang terlepas dari persoalan kehidupan.

(4)

Delapan juta kanak-kanak

menghadapi satu jalan panjang,

tanpa pilihan,

tanpa pepohonan,

tanpa dangau persinggahan,

tanpa ada bayangan ujungnya.

(5)

Menghisap udara

yang disemprot deodorant,

aku melihat sarjana-sarjana menganggur

berpeluh di jalan raya;

aku melihat wanita bunting

antri uang pensiun.

(6)

Dan di langit;

para tekhnokrat berkata :

bahwa bangsa kita adalah malas,

bahwa bangsa mesti dibangun;

mesti di-up-grade

disesuaikan dengan teknologi yang diimpor

(7)

Gunung-gunung menjulang.

Langit pesta warna di dalam senjakala

Dan aku melihat

protes-protes yang terpendam,

terhimpit di bawah tilam.

(8)

Aku bertanya,

tetapi pertanyaanku

membentur jidat penyair-penyair salon,

yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya

dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan

termangu-mangu di kaki dewi kesenian.

(9)

Bunga-bunga bangsa tahun depan

berkunang-kunang pandang matanya,

di bawah iklan berlampu neon,

Berjuta-juta harapan ibu dan bapak

menjadi gemalau suara yang kacau,

menjadi karang di bawah muka samodra.

(10)

Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.

Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,

tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.

Kita mesti keluar ke jalan raya,

keluar ke desa-desa,

mencatat sendiri semua gejala,

dan menghayati persoalan yang nyata.

(11)

Inilah sajakku

Pamplet masa darurat.

Apakah artinya kesenian,

bila terpisah dari derita lingkungan.

Apakah artinya berpikir,

bila terpisah dari masalah kehidupan.

(Disampaikan pada 19 Agustus 1977 di ITB, Bandung.

Sumber: Potret Pembangunan dalam Puisi)

---

Melalui puisi “Sajak Sebatang Lisong”, W.S. Rendra mengungkapkan kritikan tentang kehidupan nyata di masyarakat. Namun, dari bait-bait tersebut, W.S. Rendra juga mengungkapkan solusi berupa sikap/tindakan yang sebaiknya dilakukan. Bait-bait yang berisi solusi tersebut terdapat di bait ke …

a. (7)
[Jawaban Salah]

b. (8)
[Jawaban Salah]

c. (9)
[Jawaban Salah]

d. (10)
[Jawaban Benar]

e. (11)
[Jawaban Salah]



6. Berikut ini adalah potongan dari puisi yang ditulis oleh W.S. Rendra yang berjudul "Sajak Sebatang Lisong".

...

Matahari terbit.

Fajar tiba.

Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak

tanpa pendidikan.

Aku bertanya,

tetapi pertanyaan-pertanyaanku

membentur meja kekuasaan yang macet,

dan papantulis-papantulis para pendidik

yang terlepas dari persoalan kehidupan.

Delapan juta kanak-kanak

menghadapi satu jalan panjang,

tanpa pilihan,

tanpa pepohonan,

tanpa dangau persinggahan,

tanpa ada bayangan ujungnya.

Menghisap udara

yang disemprot deodorant,

aku melihat sarjana-sarjana menganggur

berpeluh di jalan raya;

aku melihat wanita bunting

antri uang pensiun.

Dan di langit;

para tekhnokrat berkata :

bahwa bangsa kita adalah malas,

bahwa bangsa mesti dibangun;

mesti di-up-grade

disesuaikan dengan teknologi yang diimpor

Gunung-gunung menjulang.

Langit pesta warna di dalam senjakala

Dan aku melihat

protes-protes yang terpendam,

terhimpit di bawah tilam.

Aku bertanya,

tetapi pertanyaanku

membentur jidat penyair-penyair salon,

yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya

dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan

termangu-mangu di kaki dewi kesenian.

Bunga-bunga bangsa tahun depan

berkunang-kunang pandang matanya,

di bawah iklan berlampu neon,

Berjuta-juta harapan ibu dan bapak

menjadi gemalau suara yang kacau,

menjadi karang di bawah muka samodra.

Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.

Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,

tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.

Kita mesti keluar ke jalan raya,

keluar ke desa-desa,

mencatat sendiri semua gejala,

dan menghayati persoalan yang nyata.

Inilah sajakku

Pamplet masa darurat.

Apakah artinya kesenian,

bila terpisah dari derita lingkungan.

Apakah artinya berpikir,

bila terpisah dari masalah kehidupan.

(Disampaikan pada 19 Agustus 1977 di ITB, Bandung.

Sumber: Potret Pembangunan dalam Puisi)

---

Setelah membaca puisi Sajak Sebatang Lisong karya W. S. Rendra, kamu akan memahami bahwa tema yang disampaikan penyair dalam puisi tersebut adalah tentang isu sosial. Apakah kamu setuju dengan pernyataan tersebut? Berikan alasannya!



7. Eva Rahmi Kasim, Penyandang Disabilitas yang Menjadi Pejabat


Eva Rahmi Kasim namanya. Tangannya tengah sibuk membuka tumpukan kertas di atas mejanya. Lembar demi lembar diparafnya. Lalu, bel berdering saat dia menekan tombol di mejanya. Seorang pegawai perempuan memakai baju batik masuk membawa keluar dokumen tersebut. ”Maaf, saya selesaikan tanda tangan dulu. Laporannya ditunggu Pak Menteri (Menteri Sosial Republik Indonesia),” ucapnya masih dengan senyum.

Eva Rahmi Kasim adalah pimpinan instansi yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur. Jabatannya adalah kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial (Puslitbangkesos) Kemensos RI.

Sepintas tidak ada yang berbeda dari penampilan Eva. Duduk di kursi belakang meja kerjanya, ia terlihat normal. Namun, di tembok samping mejanya ada sebuah kursi roda plus dua tongkat alat bantu jalan tersandar. Sebagai tunadaksa sejak lahir, Eva bergantung pada alat tersebut untuk mobilisasi. ”Kalau keliling kantor ya pakai ini,” ujarnya menunjuk kursi roda dan tongkat itu.

Berada dalam keterbatasan fisik bukan halangan bagi Eva Kasim untuk meraih jabatan tinggi. Dia dilantik sebagai kepala Puslitbangkesos, Kemensos pada 26 Agustus lalu oleh Menteri Sosial (saat itu) Agus Gumiwang Kartasasmita. Dengan jabatan tersebut, Eva Kasim adalah satu-satunya aparatur sipil negara (ASN) penyandang disabilitas yang menjabat eselon II. ”Kita semua setara dan punya kesempatan yang sama,” tuturnya.

Dalam pidato pelantikan, Agus Gumiwang saat itu mengatakan, Eva diangkat sebagai pejabat pimpinan tinggi pratama bukan karena dia difabel. Perempuan itu memang layak menempati jabatan tersebut. Sesuai penilaian panitia seleksi (pansel) lelang jabatan, dia memiliki nilai tertinggi. Menurut Eva, kondisi fisik bukan penghalang meraih jabatan tinggi asal disertai disiplin, kerja keras, dan pantang menyerah. ”Apalagi, regulasi mendukung,” imbuhnya.

Seiring dengan terbitnya Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, difabel mempunyai hak memperoleh kesempatan mengembangkan jenjang karier. Presiden Joko Widodo juga mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) 75/2015 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia. Itu mengintegrasikan hak difabel dalam rencana pembangunan nasional. Eva menyatakan, dua regulasi tersebut memberikan payung hukum yang kuat bagi kaum difabel untuk mengeksplorasi potensi mereka.

Meskipun demikian, Eva tidak menampik bahwa masih ada kalangan yang meremehkan difabel, tak terkecuali di instansi yang dipimpinnya. Di Puslitbangkesos Kemensos, dia memimpin 40-an pegawai. Walaupun ada yang meremehkannya, Eva tak peduli karena yakin mampu. Dalam memimpin dia menganut filosofi main layang-layang. Ada saatnya diulur dan ada waktunya pula ditarik kencang sehingga ritme kerja berjalan harmonis.

Dengan jabatannya sekarang, Eva Rahmi Kasim punya tugas sosial. Salah satunya ialah menghasilkan riset yang menjadi bahan kebijakan untuk mengatasi problem difabel di tanah air. Puslitbangkesos, misalnya, membuat rekomendasi agar pemangku kepentingan menyiapkan fasilitas layanan publik yang ramah difabel, termasuk fasilitas transportasi hingga perbankan. Dia mengungkapkan, Indonesia belum ramah bagi penyandang disabilitas. Itu tecermin dari sejumlah perlakuan diskriminatif terhadap kaum difabel.

Eva Rahmi memang sosok berprestasi. Setelah lulus S-1 di Universitas Indonesia (UI), dia mendapat beasiswa melanjutkan studi master di Deakin University, Melbourne, Australia. Program studinya Health and Behavioral Science dengan spesialisasi ilmu disabilitas. Pada 2019 Eva mendapatkan penghargaan Lencana Karya Satya dari presiden RI atas pengabdiannya sebagai ASN. Dia juga pernah menerima Australian Alumni Awards dari pemerintah Australia untuk kategori Tokoh Inspirasional. Eva juga menginisiasi lahirnya Pusat Kajian Disabilitas (PKD) di FISIP UI. Di sela-sela kesibukannya, Eva pun aktif menulis di berbagai media nasional. Fokusnya isu disabilitas. Dengan merintis karier sebagai PNS sejak 1992, Eva menapaki anak tangga mulai bawah. ”Saya berharap ini bisa menjadi motivasi bersama, khususnya bagi penyandang disabilitas, bahwa tidak ada limit bagi mereka untuk menggapai mimpi,” tuturnya.

Sumber: https://www.jawapos.com/features/03/12/2019/eva-rahmi-kasim-asn-disabilitas-pertama-pejabat-eselon-ii/ diedit oleh Kity Karenisa.

Cermati paragraf berikut!

Dengan jabatannya sekarang, Eva Rahmi Kasim punya tugas sosial. Salah satunya ialah menghasilkan riset yang menjadi bahan kebijakan untuk mengatasi problem difabel di tanah air. Puslitbangkesos, misalnya, membuat rekomendasi agar pemangku kepentingan menyiapkan fasilitas layanan publik yang ramah difabel, termasuk fasilitas transportasi hingga perbankan.

Merujuk pada paragraf tersebut, menurut kalian apa yang menjadi masalah bagi kaum difabel di tanah air saat ini?



8. Keuntungan Apa yang Didapat dari Penggunaan Tenaga Surya?

Energi surya disebut juga sumber energi hijau atau energi bersih dan murah dari sinar matahari. Energi surya merupakan salah satu dari sumber energi alami dan terbaik di dunia. Energi ini dikatakan hijau karena tidak memancarkan polutan apapun ke atmosfer pada saat pemroduksian ataupun pengonsumsian jika dibandingkan dengan sumber energi lain. Pada masa kini, banyak warga dunia sudah beralih ke tenaga surya tidak hanya karena merupakan sumber energi hijau, tetapi juga karena biayanya semakin rendah dan lebih efisien dari sebelumnya.

Keuntungan Listrik Tenaga Surya

Bersih.

Ketika aktif, tenaga surya melepas substansi yang tidak berbahaya atau suara ke atmosfer.

Gratis.

Setelah mekanisme untuk menghasilkan tenaga surya dipasang, pemanasan atau listrik dari sistem surya benar-benar tidak mengeluarkan biaya. Ini akan membantu untuk mengurangi tagihan dan pada saat yang sama menurunkan jejak karbon rumah tangga.

Bekerja di mana saja.

Meskipun efisiensi panel surya meningkat secara proporsional dengan jumlah sinar matahari yang diterimanya, panel ini dapat bekerja atau berfungsi di mana saja, bahkan ketika mendung. Selain itu, menambahkan sistem penyimpanan baterai surya ke sistem tenaga surya memungkinkan kita menikmati energi gratis di mana saja, bahkan saat malam hari.

Tidak perlu mengajukan izin.

Kita tidak perlu mendapatkan izin sebelum memasangnya di atap rumah kita. Namun, ada beberapa batasan dan kewajiban yang perlu kita pertimbangkan ketika beralih ke energi surya.

FAQ (PERTANYAAN YANG SERING MUNCUL) TENTANG PANEL SURYA

Apakah panel surya sangat mahal?

Sementara penggunaan energi surya telah tumbuh secara eksponensial dalam dua dekade terakhir ini, harga sel fotovoltaik (PV) telah turun. Saat ini harga setiap sel PV lebih rendah 99% daripada harganya tahun 1976. Selain itu, karena energi surya merupakan solusi ramah lingkungan, banyak negara melalui pemerintahnya menawarkan hibah dan insentif untuk pemasangan panel. Berdasarkan biaya listrik rata-rata saat ini dan dengan asumsi inflasi sederhana dari harga energi, periode pengembalian harus antara 8 dan 10 tahun.

Apakah panel surya tetap berjalan dalam cuaca buruk?

Panel PV surya dapat mengumpulkan energi matahari sepanjang tahun, dalam musim apa pun. Namun, konversi energi surya dari panel surya berkurang ketika tidak ada paparan sinar matahari langsung. Ini berarti bahwa pada saat mendung atau berawan, panel surya bekerja 50% dari kapasitas totalnya dan pada cuaca yang sangat mendung dan luar biasa berawan dapat turun hingga 10%.

Berapa luas atap yang saya perlukan?

Rata-rata Anda membutuhkan 9,2903 m2 untuk menghasilkan 1 kW energi surya. Dengan mempertimbangkan bahwa rumah tangga biasa menggunakan sekitar 40—50 kW listrik per hari, diasumsikan bahwa untuk persediaan aman pasokan kebutuhan listrik dengan tenaga surya di rumah dibutuhkan ruang sekitar 46,5 m2. Namun, dengan sudah memanfaatkan 20 kW per hari dari sistem surya sudah memangkas tagihan listrik hingga setengahnya.

Apa jenis panel surya yang ada?

Saat ini ada berbagai macam panel surya seperti tirai surya untuk jendela, ubin surya untuk atap, bahkan panel surya portabel. Semuanya membantu Anda dalam mengonversi tenaga surya menjadi listrik. Namun, ada juga jenis sistem lainnya. Misalnya, Anda dapat menggunakan sistem panas matahari untuk pemanas air.

Berapa rata-rata umur panel surya?

Panel surya yang dipasang hari ini akan menghasilkan energi surya dalam jumlah wajar sekitar 30—40 tahun tanpa perlu menggantinya.

Bisakah saya menyimpan listrik yang dihasilkan oleh panel PV surya saya?

Ya, Anda dapat menggunakan baterai surya untuk menyimpan energi surya yang dihasilkan oleh sistem PV Anda. Dengan melakukannya, Anda dapat menghemat lebih banyak untuk tagihan listrik Anda karena dapat mengisi daya baterai surya Anda di luar jam sibuk dan menggunakannya saat Anda membutuhkan listrik.

(Sumber: https://www.greenmatch.co.uk/solar-energy yang diterjemahkan dan diedit oleh Kity Karenisa.)

Baca baik-baik kutipan dari wacana di atas berikut ini:

Bekerja di mana saja. Meskipun efisiensi panel surya meningkat secara proporsional dengan jumlah sinar matahari yang diterimanya, panel ini dapat bekerja atau berfungsi di mana saja, bahkan ketika mendung. Selain itu, menambahkan sistem penyimpanan baterai surya ke sistem tenaga surya memungkinkan kita menikmati energi gratis di mana saja, bahkan saat malam hari.”

Menurutmu, apakah panel surya dapat diterapkan di negara tropis, seperti di Indonesia, atau lebih sesuai diterapkan di negara dengan empat musim? Sertakan alasanmu.



9. Definisi Gratifikasi

Arti gratifikasi dapat diperoleh dari Penjelasan Pasal 12B Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001, yaitu pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik diterima baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik. Definisi tersebut menunjukkan bahwa gratifikasi sebenarnya bermakna pemberian yang bersifat netral. Suatu pemberian menjadi gratifikasi yang dianggap suap jika terkait dengan jabatan dan bertentangan dengan kewajiban atau tugas penerima.

Aspek Yuridis Gratifikasi

Terminologi gratifikasi baru dikenal dalam ranah hukum pidana Indonesia sejak tahun 2001 melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pada Pasal 12B dan 12C tersebut diatur mengenai delik gratifikasi mengatur ancaman pidana bagi setiap pegawai negeri/penyelenggara negara yang menerima segala bentuk pemberian yang tidak sah dalam pelaksanaan tugasnya, atau yang diistilahkan sebagai gratifikasi yang dianggap suap dan tidak melaporkannya pada KPK dalam jangka waktu paling lama 30 hari kerja.

Aturan yang melarang penerimaan dalam bentuk apa pun itu sebenarnya telah ada jauh sebelum Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi diterbitkan. Larangan tersebut secara terperinci telah diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 1992 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1974 tentang Beberapa Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri Dalam Rangka Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kesederhanaan Hidup, khususnya Pasal 7 dan 8.

Pada saat gratifikasi dirumuskan melalui revisi Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, KPK belum ada. Melalui Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 dibentuklah KPK dan untuk semakin memperjelas kelembagaan penanganan laporan gratifikasi, dibentuklah direktorat khusus yang menangani penegakan pasal gratifikasi. Pada Pasal 26 juncto Pasal 13 UU KPK dibentuk Subbidang Gratifikasi yang berada pada Deputi Pencegahan.

Aspek Sosiologis Gratifikasi

Praktik memberi dan menerima hadiah sesungguhnya merupakan hal yang wajar dan hidup dalam hubungan kemasyarakatan. Praktik tersebut dilakukan pada peristiwa alamiah (seperti kelahiran, sakit, dan kematian) dan penyelenggaraan atau perayaan dalam momentum tertentu (seperti akikah, potong gigi, sunatan, ulang tahun, perkawinan, dan acara duka). Dalam konteks adat istiadat, praktik pemberian bahkan lebih bervariasi. Apalagi Indonesia hidup dengan keberagaman suku bangsa dengan segala adat istiadatnya. Dalam banyak suku bangsa tersebut tentu saja terdapat keberagaman praktik memberi dan menerima hadiah dengan segala latar belakang sosial dan sejarahnya.

Syed Hussein Alatas memotret pemberian hadiah tersebut dalam bukunya Korupsi, Sifat, Sebab, dan Fungsi (LP3ES, 1987). Menurutnya, praktik pemberian hadiah tidak serta merta dapat dipandang sebagai faktor penyebab korupsi. Hal seperti itu telah hidup cukup lama tidak saja di Indonesia dan negara-negara Asia, tetapi juga negara-negara Barat. Akan tetapi, praktik yang bersumber dari pranata tradisional tersebut kemudian ditunggangi kepentingan di luar aspek hubungan emosional pribadi dan sosial kemasyarakatan.

Thamrin Amal Tamagola (2009) juga memandang hadiah sebagai sesuatu yang tidak saja lumrah dalam setiap masyarakat, tetapi juga berperan sangat penting sebagai “kohesi sosial” dalam suatu masyarakat atau antar-masyarakat/marga/puak bahkan antarbangsa. Senada dengan itu, Kastorius Sinaga (2009) memberikan perspektif sosiologis mengenai gratifikasi yang mengungkapkan bahwa konsepsi gratifikasi bersifat luas dan elementer di dalam kehidupan kemasyarakatan. Jika memberi dan menerima hadiah ditempatkan dalam konteks hubungan sosial, praktik tersebut bersifat netral. Akan tetapi, jika terdapat hubungan kekuasaan, makna gratifikasi menjadi tidak netral lagi.

Poin penting yang dapat dipahami dari pandangan sejumlah ahli di atas adalah bahwa memang praktik penerimaan hadiah merupakan sesuatu yang wajar dari sudut pandang relasi pribadi, sosial, dan adat-istiadat. Akan tetapi, ketika hal tersebut dijangkiti kepentingan lain dalam relasi kuasa, cara pandang gratifikasi adalah netral tidak bisa dipertahankan. Hal itulah yang disebut dalam Pasal 12B sebagai gratifikasi yang dianggap suap, yaitu gratifikasi yang terkait dengan jabatan dan bertentangan dengan kewajiban atau tugas penerima. Dalam konteks Pasal 12B ini, tujuan dari gratifikasi yang dianggap suap dari sudut pandang pemberi adalah untuk mengharapkan keuntungan di masa yang akan datang dengan mengharapkan pegawai negeri/penyelenggara negara akan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewenangannya, demi kepentingan si pemberi tersebut.

Sumber: https://www.kpk.go.id/gratifikasi/?p=32 diedit oleh Kity Karenisa.

Sesuai dengan wacana informasi di atas, kesimpulan yang dapat diambil sebagai suatu definisi gratifikasi yang paling tepat adalah....

a. Pemberian cuma-cuma dalam bentuk apapun tanpa barang bukti atau kwitansi kepada seseorang atau lembaga.
[Jawaban Benar]

b. Pemberian yang meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi, hadiah perjalanan, maupun penyediaan fasilitas lainnya yang berpengaruh pada kepentingan kekuasaan.
[Jawaban Salah]

c. Usaha pemberian seseorang dalam bentuk apapun dengan maksud meraih kepercayaan dan mendapat pujian dalam organisasi.
[Jawaban Salah]

d. Usaha pemberian dalam jumlah besar dengan maksud menjaga relasi pribadi, sosial maupun adat istiadat.
[Jawaban Salah]

e. Pemberian yang dilakukan secara alamiah dalam acara peringatan tertentu seperti pernikahan, kelahiran, dan lain-lain dengan maksud melestarikan keberagaman.
[Jawaban Salah]



10. Geronimo atau Gooyale (berarti "orang yang menguap") adalah seorang pemimpin sekaligus dukun dari kelompok Bedonkohe, Suku Apache. Dia dikenal karena memimpin pengikutnya dalam mempertahankan wilayah mereka melawan kampanye militer Meksiko dan Amerika Serikat (AS) di Negara Bagian Chiricahua serta Sonora.

Di masa tuanya, Geronimo menjadi selebriti. Namun, dia meninggal dalam keadaan sebagai tahanan perang dan tak diizinkan kembali ke kampung halamannya.

Namanya menjadi terkenal, dan digunakan antara lain Resimen Infantri Parasut ke-51 AS, serta teriakan 'Geronimo' untuk mengusir rasa takut.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan biografi dari pria yang disebut sebagai pejuang terakhir Suku Apache tersebut.

1. Masa Kecil

Geronimo diyakini lahir pada Juni 1829 di Arizpe, Sonora, dekat anak Sungai Turkey, lokasi yang kini masuk ke dalam wilayah Meksiko. Kakeknya, Mahko, merupakan kepala kelompok Bedonkohe Apache. Sejak kecil, Geronimo dibesarkan berdasarkan tata cara dan nilai-nilai Apache.

Dia merupakan anggota dari kelompok terkecil. Dengan jumlah 8.000 orang, suku Apache tidak hanya menerima ancaman dari AS maupun Meksiko, tetapi juga suku Navajo dan Comanches.

Setelah ayahnya meninggal, ibunya membawa Geronimo untuk hidup bersama kelompok Tchihende, dan pada umur 17 tahun, Geronimo menikah dengan perempuan bernama Alope.

Saat itu Geronimo sedang melakukan perjalanan dan berdagang, Sementara itu, pada tanggal 5 Maret 1858, 400 tentara Meksiko menyerang perkampungannya dekat Jonas (Kas-ki-yeh), di bawah pimpinan Kolonel Jose Maria Carrasco.

Petaka pun terjadi, istri, tiga anak, serta ibunya terbunuh dan tewas saat penyerangan. Kehilangan orang-orang yang disayanginya, telah membuat Geronimo berubah. Ia menjadi bersikap membenci orang Meksiko hingga akhir hayatnya.

Bersama pengikutnya, Geronimo sering menyerang dan melakukan balas dendam kepada setiap orang Meksiko yang mereka temui. Geronimo selalu mengingat insiden pedih yang membuatnya keluarganya terbunuh, sehingga jika ada upaya perdamaian menjadi selalu sia-sia.

Kepala suku Tchihende, Mangas Coloradas segera mengirim Geronimo ke kelompok menantunya, Cochise, untuk membantunya membalas dendam dan memperjuangkan hak suku aslinya terhadap Meksiko. Nama Geronimo pun muncul karena di tengah desingan peluru saat pertempuran, dia selalu berani dan pantang menyerah untuk tetap menerjang dan menyerang pasukan Meksiko hanya dengan menggunakan senjata pisau.

2. Kampanye Geronimo

Pada akhir abad 17, serangan yang dilakukan suku Apache terhadap Meksiko pun masih terjadi. Pada 1820-1835, perlawanan suku Apache di bawah pimpinann Geronimo berhasil menewaskan 5.000 orang Meksiko yang menjadi musuh suku Apache saat itu.

Pembantaian pun masih terjadi di Kas-ki-yeh, Geronimo mengumpulkan 200 orang dan kembali memburu pasukan Carrasco yang telah membunuh keluarganya. Perburuan itu memakan waktu 10 tahun. Selama masa itu, Geronimo tetap menentang pemerintah Meksiko yang pernah menewaskan keluarganya dan menindas hak dan kehidupan suku Apache.

Pada awal 1850-an, musuh yang harus dihadapi Geronimo berubah, seiring mulai berakhirnya Perang anatara Amerika Serikat dan Meksiko pada tahun 1848. Washington mengambil alih teritori Meksiko, termasuk area atau wilayah yang telah dikuasai Apache.

Wilayah yang didiami suku Apache mulai terancam dengan kedatangan penambang serta warga Amerika Serikat. Pasalnya, di kawasan Southwest ternyata ditemukan tambang emas. Suku Apache pun kembali melakukan penyerangan dan penyergapan brutal kereta kuda migran Amerika Serikat.

Cochise, mertua Geronimo merasakan kekecewaan mendalam setelah menyerukan penghentian serangan, dan sepakat membuat syarat untuk melindungi hak milik Apache. Tetapi, perjanjian itu hanya berlangsung beberapa tahun. Setelah Cochise, meninggal, pemerintah federal AS kembali mengingkari janjinya. Pemerintah AS memindahkan Chiricahua ke utara sehingga warga AS bisa mendiami tanah mereka yang dahulu.

Keputusan dan situasi itu membuat marah Geronimo. Dia memberikan perlawanan agresif untuk membela suku Apache dan mempertahankan wilayahnya. Namun, militer AS berhasil menangkapnya pada 1877, dan Geronimo dibawa ke reservasi Apache, San Carlo.

Selama empat tahun, Geronimo berjuang menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya sebelum akhirnya dapat meloloskan diri pada September 1881.

Sekali lagi, dia memimpin sekelompok kecil Chiricahua untuk tetap melawan AS. Selama lima tahun, Geronimo dan pengikutnya berjuang dalam masa penyerangan yang disebut-sebut perang Indian terakhir dengan AS.

Persepsi orang tentang Geronimo nyaris serumit orangnya. Bagi suku pendukungnya, dia dianggap sebagai ksatria dan pemimpin, pembela masyarakat suku asli Amerika. Namun, bagi Apache lainnya, Geronimo dipandang sebagai pria keras kepala yang memiliki naluri membalas dendam yang akhirnya membahayakan banyak nyawa lain yang tidak bersalah.

Bersama bawahan setianya, Geronimo bergerilya di Southwest, dan membuat sosoknya berubah dari pemimpin mistis menjadi legenda. Dalam suatu waktu dikatakan, hampir seperempat tentara militer AS, yaitu sebanyak 5.000 personel, telah dikerahkan hanya untuk memburu dan menangkap Geronimo.

Puncaknya pada musim panas 1886, Geronimo sepakat menyerah setelah lokasinya ditemukan pasukan AS di bawah pimpinan Jenderal George Crook.

3. Jadi Tahanan Perang dan Kematian

Geronimo bersama orang Apache lain, termasuk yang menjadi pemandu pasukan AS, diperlakukan sebagai tahanan dan dikirim ke Fort Sam Houston di Sant Antonio, Texas. Militer menahan mereka selama enam pekan sebelum dipindahkan ke Fort Pickens di Pensacola, Florida. Keluarga Geronimo ditempatkan di Fort Marion. Pemindahan itu dilakukan guna menghindari manuver pemerintah sipil Arizona yang berniat mengadili mereka atas kejahatan membunuh orang Amerika selama perang.

Ketika Geronimo di tahanan, para pengusaha kemudian mempunyai ide untuk menjadikan pahlawan Apache itu sebagai atraksi wisata. Kurang dari 10 tahun setelah dia menyerah, Geronimo diperlakukan bak selebriti. Pada 1905, Geronimo pun menerbitkan autobiografinya.

Pada tahun yang sama, Geronimo mempunyai kesempatan bertemu Presiden Theodore Roosevelt dan mendesaknya untuk membiarkan rakyat Apache kembali ke Arizona, tetapi pemikiran dan usahanya pun gagal.

Kematian Geronimo diduga terjadi pada Februari 1909. Saat itu, dia terlempar ketika berkuda dan tidak mendapat pertolongan serta menghabiskan malam di udara dingin. Ketika seorang teman menemukannya keesokan paginya, kondisi Geronimo sudah mengkhawatirkan. Dia meninggal akibat penyakit pneumonia yang juga dideritanya pada 17 Februari 1909 dalam usia 79 tahun.

Sumber: https://bangka.tribunnews.com/2019/03/26/biografi-tokoh-dunia-geronimo-pejuang-suku-apache-yang-sempat-jadi-tahanan-perang.

Urutkan peristiwa kisah hidup Geronimo secara kronologis, sebelum akhirnya Ia menjadi tahanan perang AS dan mati.

(1). Kelahiran Geronimo.

(2). Pernikahan Geronimo dengan Alope.

(3). Kehidupan Geronimo bersama ibunya setelah kematian ayahnya.

(4) Penyerangan tentara Meksiko yang menyebabkan kematian ibu, istrinya, dan ketiga anaknya.

(5) Perlawanan Gernomina terhadap militer AS hingga ia ditangkap.

(6) Pernyataan perang Geronimo terhadap tentara Meksiko.

a. (1) – (2) - (3) – (4) - (6) – (5)
[Jawaban Benar]

b. (1) – (3) – (2) – (4) – (5) – (6)
[Jawaban Benar]

c. (1) – (3) – (2) – (4) – (6) – (5)
[Jawaban Benar]

d. (1) – (2) – (3) – (4) – (5) – (6)
[Jawaban Benar]

e. (1) – (2) – (3) – (6) – (5) – (4)
[Jawaban Benar]



11. Badan Geologi, Kementerian ESDM dan Mitigasi Bencana Geologi Sumatra Utara sedang mengamati ketinggian letusan awan panas gunung Sinabung pada hari tersebut. Puncak gunung terlihat pada sudut elevasi 30° sedangkan puncak letusan awan panas terlihat pada sudut elevasi 60°.

Diketahui tinggi gunung Sinabung adalah 2.460 meter dan terjadi kesalahan dalam mengukur sudut elevasi. Besar sudut elevasi untuk melihat tinggi erupsi seharusnya adalah 50o. Akibat kesalahan ini, maka tinggi erupsi gunung sebenarnya lebih tinggi atau rendahkah bila dibandingkan dengan tinggi erupsi yang didapatkan dari sudut elevasi semula? Beri alasannya!



12. Badan Geologi, Kementerian ESDM dan Mitigasi Bencana Geologi Sumatra Utara sedang mengamati ketinggian letusan awan panas gunung Sinabung pada hari tersebut. Puncak gunung terlihat pada sudut elevasi 30° sedangkan puncak letusan awan panas terlihat pada sudut elevasi 60°.

Jika tinggi gunung Sinabung adalah 2.460 meter, maka tinggi letusan awan panas gunung tersebut adalah .... (nilai dari akar 3 = 1,73 )

a. 4.200 meter
[Jawaban Salah]

b. 4.260 meter
[Jawaban Benar]

c. 4.280 meter
[Jawaban Salah]

d. 4.320 meter
[Jawaban Salah]

e. 4.380 meter
[Jawaban Salah]



13. Karina dan Hardianto ingin mengukur tinggi sebuah gedung dengan cara mereka berdua berdiri di lain tempat. Hardianto di sebelah Barat dan Karina di sebelah Selatan. Hardianto melihat puncak gedung dengan sudut elevasi 45o dan Karina dengan sudut elevasi 30o. Jika jarak antar keduanya 200 meter dan tinggi keduanya 160 cm, maka tinggi gedung tersebut adalah ....

a. 346 meter
[Jawaban Salah]

b. 282 meter
[Jawaban Salah]

c. 173 meter
[Jawaban Salah]

d. 141 meter
[Jawaban Salah]

e. 100 meter
[Jawaban Benar]



14. Ady sedang menjumlahkan nomor-nomor pada halaman buku yang terdiri dari 20 halaman. Jumlah yang ia dapatkan adalah 224. Ternyata terjadi kekeliruan, yaitu ada satu halaman yang dihitung dua kali.

Jika buku dimulai dari halaman 1 sampai 20, maka halaman yang dihitung dua kali adalah ....

a. 8
[Jawaban Salah]

b. 10
[Jawaban Salah]

c. 14
[Jawaban Benar]

d. 15
[Jawaban Salah]



15. Bagaimana tanggapan Anda terhadap soal-soal yang dikerjakan barusan?

Apakah Anda nyaman dengan tampilan soal di layar HP?



Demikian Kumpulan Soal UJI COBA Terlengkap dengan Kunci Jawaban, Semoga bermanfaat

Kelas 11 Kumpulan Soal Pendidikan
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu
Daftar Isi
Tautan berhasil disalin.