Notifikasi

28 Hal Tentang Apa Itu Landasan Filosofis Pendidikan

Semoga harimu menyenangkan! caktekno, Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pertanyaan tentang 28 Hal Tentang Apa Itu Landasan Filosofis Pendidikan.

Apa Itu Landasan Filosofis Pendidikan akan menjadi topik pembicaraan kita pada kesempatan khusus ini. Tidak diragukan lagi, ada banyak sekali informasi yang berkaitan dengan Landasan Filosofis, Pendidikan, dan IPTEK yang tersedia di internet. Sebagai hasil dari perkembangan media sosial yang pesat, sekarang jauh lebih mudah bagi kita untuk memperoleh informasi baru.

Ada hubungan antara potongan-potongan informasi yang berkaitan dengan Landasan Ilmiah Pendidikan, Apa Itu Landasan Sosiologis, dan Landasan Sosiologis Pendidikan. Mengenai item-item lain yang perlu dicari, salah satunya adalah mengenai Mia Siti Marhamah, yang juga akan ada hubungannya dengan pengertian landasan filosofis pendidikan pancasila.

Apa Itu Landasan Filosofis Pendidikan - Apa Itu Landasan Sosiologis

28 Hal Tentang Apa Itu Landasan Filosofis Pendidikan | Apa Itu Landasan Sosiologis

  1. merupakan cabang filsafat yang membahas teori-teori nilai dan berusaha menggambarkan apa yang dinamakan dengan kebaikan dan perilaku yang baik (Rukiyati & Purwastuti, 2015, hlm.29). Di dalamnya terdapat etika dan estetika. Source: Internet
  2. Dalam kaitan dengan dunia pendidikan kejuruan dan vokasi, kaum pragmatisme menghendaki pembagian yang tetap terhadap persoalan yang bersifat teoritis dan praktis. Seperti yang sudah dipraktikkan di dunia pendidikan kejuruan 60% praktik dan 40% teori atau nanti bisa sebaliknya karena industri sekarang sudah berbasis pengetahuan. Pengembangan terhadap yang teoritis akan memberikan bekal yang bersifat etik dan normatif, sedangkan yang praktis dapat mempersiapkan tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Proporsionalisasi antara teoritis dan praktis itu penting agar pendidikan kejuruan dan vokasi tidak melahirkan materialisme terselubung ketika terlalu menekankan yang praktis. Pendidikan kejuruan juga tidak dapat mengabaikan kebutuhan praktis masyarakat, agar tidak dikatakan disfungsi dan tidak memiliki konsekuansi praktis. Source: Internet
  3. John Dewey mengatakan filsafat menggali nilai-nilai yang merumuskan tujuan hidup dan pendidikan merealisasi nilai-nilai dalam diri. Dalam filsafat, pendidika atau guru mempunyai gambaran tentang bagaimana individu yang harus dibentuknya. Filsafat yang dianut oleh pendidik ikut menentukan tujuan, corak, metode dan alat pendidikan yang digunakan. Source: Internet
  4. Prinsip dasar pendidikan kejuruan adalah manusia dilatih untuk keperluan okupasi, jabatan, pekerjaan yang diperlukan masyara- kat. Pendidikan kejuruan menekankan “learning by doing” dan “hans-on experience”. Kerjasama pihak penyelenggara pendidikan kejuruan dengan DU-DI mutlak diperlukan baik berkaitan dengan pengembangan standar-standar kompetensi, pelatihan kompeten- si produktif, sertifikasi dan juga rencana penyerapan lulusan. Efektivitas pendidikan kejuruan diukur dari jumlah lulusan yang terserap dan bekerja di DU-DI atau berwirausaha. Source: Internet
  5. Landasan Filosofis pendidikan kita adalah pandangan hidup pancasila. Sekolah adalah suatu lembaga yang didirikan oleh masyarakat untuk mendidik anak ke arah yang dicita-citakan oleh masyarakat, sesuai dengan pandangan hidup tersebut. Dengan demikian, pendidikan mempunyai tugas ganda yakni mengembangkan kepribadian dan mempersiapkan anak menjadi anggota penuh dari masyarakat kita. Source: Internet
  6. yang membahas tentang bagaimana proses mendapatkan ilmu pengetahuan, hal-hal apakah yang harus diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang benar, apa yang disebut kebenaran dan apa kriterianya (Amka, 2019, hlm.37). Aksiologi, Source: Internet
  7. Landasan filosofis pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak dalam rangka praktik pendidikan dan atau studi pendidikan (Hidayat & Abdillah, 2019, hlm. 39). Spesifiknya, berbagai asumsi-asumsi tersebut berasal dari filsafat pendidikan yang menyangkut keyakinan terhadap hakikat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakikat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Source: Internet
  8. Pragmatisme sebagaimana definisi Miller, menyeimbangkan kedua filosofi esensilisme dan eksistensialisme dan memberi ruang ide baru yang praktis. Pragmatisme tanggap terhadap perkembangan inovasi-inovasi program seperti tech-prep yang menyediakan pendidikan kejuruan bertemu dengan kebutuhan tuntutan tempat kerja. Praktisi pendidikan untuk dunia kerja (education-for-work) dapat menerapkan filosofi pragmatisme atau dipadukan dengan filosofi esensialisme dan eksistensialisme untuk merefleksikan kegiatan dalam membentuk atau mengadopsi visi lembaganya. Source: Internet
  9. Seorang pendidik diharapkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan ide dan prakarsa yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Seorang pendidik berusaha melibatkan mental siswa yang maksimal dalam mengaktualisasikan pengalaman belajar. Peranan pendidik hanyalah bertugas mengarahkan siswa, sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing dalam rangka mencapai tujuan belajar. Dalam proses belajar mengajar dilakukan secara bebas tetapi terkendali, interaksi pendidik dan siswa mencerminkan hubungan manusiawi serta merangsang berpikir siswa, memanfaatkan bermacam-macam sumber, kegiatan belajar yang dilakukan siswa bervariasi, tetapi tetap di bawah bimbingan guru. Source: Internet
  10. Seluruh informasi hukum yang ada di Klinik hukumonline.com disiapkan semata – mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum (lihat Pernyataan Penyangkalan selengkapnya). Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan Konsultan Mitra Justika. Source: Internet
  11. Pendidikan memiliki tujuan yaitu membentuk manusia seutuhnya, sehingga dibutuhkan kematangan emosional dan jiwa sosial yang baik. Kedudukan bimbingan konseling di sekolah yakni sangat penting. Bimbingan konseling di sekolah bertujuan untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran. Seperti halnya memberikan motivasi dan mengarahkan siswa dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Source: Internet
  12. Bangsa Indonesia juga sesungguhnya memiliki landasan filosofis pendidikan nasional tersendiri, yaitu filosofis pendidikan yang berdasarkan Pancasila. Landasan filosofis pendidikan nasional adalah Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Landasan filosofis pendidikan nasional berasumsi sebagai berikut. Source: Internet
  13. Struktur ciptaan manusia semacam lembaga-lembaga dapat secara serius membatasi dan melemahkan kebebasan manusia. Simone de Beauvoir memberi sintesis akibat buruk cara pendidikan kaum perempuan mengakibatkan tersingkirnya kaum perempuan secara sistematis dalam perannya sebagai yang lain dari kaum laki-laki. Kemudian Friedrich Neitzsche dengan prinsip fundamentalnya menyatakan bahwa setiap manusia memiliki kehendak untuk berkuasa (will to power). Menurutnya, ada dua jenis nilai dalam kehidupan manusia yaitu nilai yang diciptakan oleh golongan lemah (“moralitas budak”) dengan menjunjung tinggi keutamaan-keutamaan semacam belas kasih, cinta altruism, kelemahlembutan, serta nilai golongan kuat (“moralitas tuan”) dengan keutamaan semacam kekuatan dan keberanian. Source: Internet
  14. Pendidikan kejuruan bukan pendidikan kelas dua secara struktural untuk kalangan menengah ke bawah, tetapi pendi- dikan kejuruan adalah pendidikan dengan jalur tersendiri. Pendidikan kejuruan akan efisien jika menjamin ketersediaan tenaga kerja secara memadai (Thompson). Karenanya, prinsip dasar pendidikan kejuruan harus melatih masyarakat menguasai kompetensi pekerjaan-pekerjaan atau jabatan-jabatan yang diperlukan oleh masyarakat sebagai demand. Pendidikan kejuruan harus mengembangkan eksistensi manusia bukan merampasnya. Source: Internet
  15. Bagi kaum progresif, tidak ada realitas yang absolut, kenyataan adalah pengalaman transaksional yang selalu berubah (progresif). Dunia selalu berubah dan dinamis, sehingga dapat disimpulkan bahwa hukum-hukum ilmiah hanya bersifat probabilitas dan tidak absolut. Progressivisme percaya bahwa pengetahuan mengenai dunia ini hanyalah sebatas sebagaimana dunia ini dialami oleh manusia dan Itulah yang dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan (sains) untuk kita semua. Pedagogi Kritis Source: Internet
  16. Salah satu unsur pokok dari aliran ini adalah keharusan untuk memandang sekolah sebagai ruang publik yang demokratis. Sekolah didedikasikan untuk membentuk pemberdayaan diri dan sosial. Dalam arti ini, sekolah adalah tempat publik yang memberi kesempatan bagi peserta didik agar dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Sekolah bukan sekedar perluasan tempat kerja atau sebagai lembaga garis depan dalam persaingan pasar internasional dan kompetisi asing. Source: Internet
  17. Bangsa Indonesia memiliki landasan filosofis pendidikan tersendiri dalam sistem pendidikan nasionalnya, yaitu Pancasila. Hal ini dinyatakan dalam Pasal 2 Undang Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pancasila merupakan sumber dari segala gagasan mengenai wujud bangsa dan sumber dari segala sumber nilai yang menjadi pangkal dari setiap keputusan dan tindakan dalam pendidikan. Dengan kata lain, Pancasila merupakan sumber sistem nilai dalam pendidikan. Source: Internet
  18. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa landasan filosofis pendidikan adalah asumsi-asumsi filosofis yang dijadikan titik tolak dalam rangka studi dan praktik dalam pendidikan. Landasan filosofis pendidikan berperan dalam memberikan rambu-rambu apa dan bagaimana seharusnya pendidikan dilaksanakan. Rambu-rambu tersebut bertolak pada kaidah metafisika (hakikat realitas dan hakikat manusia), epistemologi (hakikat pengetahuan) dan aksiologi (hakikat nilai) pendidikan. Hubungan implikasi antara konsep-konsep filsafat umum terhadap konsep pendidikan tersebut dapat divisualisasikan sebagai berikut. Konsep Filsafat Umum Konsep Pendidikan Source: Internet
  19. Sementara itu menurut Syam, dkk (2021, hlm. 17) landasan filosofis pendidikan merupakan suatu gagasan tentang pendidikan yang dijelaskan berdasarkan filsafat umum dalam pendidikan yang terdiri dari metafisika, epistemologi, dan aksiologi. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing cabang filsafat tersebut. Source: Internet
  20. h. Mengutamakan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dan penghayatan. Berbagai metode dapat dipilih dan dipergunakan dalam rangka mencapai tujuan. Source: Internet
  21. Bangsa yang besar ialah bangsa yang peduli akan pewarisan budaya luhur bangsanya. Oleh karena itu, perlu ada upaya pewarisan nilai nilai falsafah pancasila melalui pendidikan pancasila. Pendidikan pancasila merupakan proses pembudayaan atau pewarisan budaya luhur bangsa dari generasi tua kepada generasi muda bangsa. Source: Internet
  22. Pengetahuan pada filosofi realisme pada hakikatnya diperoleh manusia melalui pengalaman diri dan menggunakan akal dan bersumber dari pengalaman indera. Kebenaran pengetahuan dapat dibuktikan dengan memeriksa kesesuaiannya dengan fakta atau pengalaman indera (teori korespondensi). Karena manusia merupakan bagian dari alam, maka manusia harus tunduk kepada hukum-hukum alam, demikian pula masyarakat. Nilai-nilai individual akan dapat diterima apabila sesuai dengan hukum-hukum alam yang diperoleh melalui ilmu, dan pada taraf yang lebih rendah diatur oleh kebiasan atau adat istiadat yang telah teruji dalam kehidupan. Source: Internet
  23. c. Manusia adalah ciptaan Tuhan, bersifat mono-dualisme dan monopluralisme. Manusia yang dicita-citakan adalah manusia seutuhnya, yaitu manusia yang mencapai keselarasan dan keserasian dalam kehidupan spiritual dan keduniawian, individu dan sosial, fisik dan kejiwaan. Source: Internet
  24. Pada perkembangan pendidikan di Indonesia, Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD 1945, sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia. Source: Internet
  25. Apa perlunya filsafat dalam pengembangan pendidikan kejuruan menjadi pertanyaan mendasar dan menarik untuk dibahas dan diurai secara rinci. Mengutip pernyataan Dewey bahwa tugas philosopher adalah memberikan garis-garis arahan bagi perbuatan. Karenanya filsafat sangat penting dalam setiap proses pengembangan pendidikan agar sadar arah, benar, dan sesuai kebutuhan. Filsafat pendidikan kejuruan menunjukkan garis arahan kemana pendidikan kejuruan akan digerakkan atau dirancangprogramkan. Source: Internet
  26. Pada dimensi sosial pendidikan kejuruan secara formal menyiapkan generasi muda memenuhi kebutuhan dunia kerja. Perbaikan dan pengaturan keseimbangan diantara kebutuhan individu, masyarakat, kebutuhan sosial, dan pengaturan kurikulum dalam pendidikan kejuruan akan menjadi masalah bagi pendidik. Sistim dan kurikulum pendidikan kejuruan harus memberikan jaminan kebebasan bagi setiap individu dan gender untuk berkarier. Bukan sebuah sistim pencipta kuli atau tukang atau mesin-mesin pemuas ekonomi yang bertentangan dengan prinsip esensialisme dan eksistensialisme. Source: Internet
  27. Pendidikan kejuruan sebagai pendidikan untuk bekerja (education-for-work) didasarkan atas philosophy esensialisme, eksistensialisme, dan pragmatisme. Strom mengutip pernyataan Miller (1994) bahwa pragmatisme merupakan philosophy yang paling efektif untuk education-for-work. Karena philosophy pragmatisme menyeimbangkan philosophy esensialisme dan eksistensialisme. Disamping itu philosophy lainnya yang mendasari pendidikan kejuruan adalah philosophy humanisme dalam kaitannya dengan personal growth dan philosophy progressive dalam kaitannya dengan reformasi sosial. Source: Internet
  28. Landasan filosofis pendidikan dikatakan bersifat normatif atau preskriptif sebab landasan filosofis pendidikan tidak berisi konsep-konsep tentang pendidikan apa adanya (faktual) melainkan berisi tentang konsep-konsep pendidikan yang ideal, yang dijadikan sebagai titik tolak dalam rangka praktek maupun studi pendidikan. Sebagaimana halnya di dalam filsafat umum, didalam landasan filosofis pendidikan juga terdapat berbagai aliran pemikiran. Sehingga dalam landasan filosofis pendidikan pun dikenal adanya landasan filosofis pendidikan Idealisme, landasan filosofis pendidikan Realisme, landasan filosofis pendidikan pragmatisme, dan sebagainya. Source: Internet
Apa Itu Landasan Filosofis Pendidikan - Contoh Landasan Filosofis Pendidikan

Untuk membantu Anda memulai, berikut ini beberapa petunjuk yang perlu dipertimbangkan ketika mencari informasi mengenai Landasan Filosofis Pendidikan Nasional: Lakukan riset untuk menemukan informasi terkait Landasan Filosofis Pendidikan Pancasila dari sumber-sumber yang memiliki reputasi baik. Ini bisa termasuk jurnalis profesional, serta perpustakaan online dan situs web lainnya.

Ketika mencari informasi mengenai Pendidikan Pancasila Dalam Hubungannya Dengan Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara., sangat penting untuk mengetahui berbagai jenis sumber yang dapat ditemukan melalui media elektronik. Beberapa contoh dari jenis situs ini termasuk Google dan YouTube. Ada juga kemungkinan memperoleh informasi mengenai Tujuan Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi dari berbagai situs media sosial, seperti Facebook, Tiktok, Yourube dan Twitter. Beberapa situs tersebut merupakan sumber potensial lainnya.

# Video | Apa Itu Landasan Filosofis Pendidikan

Membaca dan melakukan penelitian tentang keaslian setiap sumber sangat penting jika kamu ingin menemukan informasi terbesar yang ada tentang Landasan-landasan Pendidikan Pancasila.

Pemahaman kamu tentang Jelaskan 4 Tujuan Pendidikan Pancasila akan ditingkatkan dengan menonton banyak video tentang Landasan Yuridis Pendidikan Pancasila yang disertakan dalam halaman ini. Film-film ini berasal dari berbagai sumber yang berbeda. Menemukan pengetahuan tentang berbagai subjek menjadi lebih sederhana dengan memanfaatkan internet sebagai sumber daya informasi.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai Contoh Landasan Filosofis Pendidikan: Contoh Landasan Filosofis Pendidikan:

  • Apa Itu Landasan Filosofis Pendidikan
  • Apa Itu Landasan Filosofis Pendidikan Pancasila
  • Apa Itu Landasan Filosofis Pendidikan Nasional
  • Apa Landasan Filosofis Pendidikan
  • Apa Landasan Filsafat Pendidikan
Apa Itu Landasan Filosofis Pendidikan - Jelaskan 4 Tujuan Pendidikan Pancasila

Anda tidak akan kesulitan menemukan informasi yang Anda cari karena ada begitu banyak situs web dan forum tentang subjek Jelaskan 4 Tujuan Pendidikan Pancasila.

Ketika kamu ingin mendapatkan informasi tentang Jelaskan 4 Tujuan Pendidikan Pancasila, mayoritas individu lebih terbiasa menggunakan rute yang berbeda. Hal ini memungkinkan untuk melihat informasi yang lebih mendalam mengenai konten apa yang dimaksud landasan filosofis pendidikan dan bagaimana konten tersebut dapat digunakan, sehingga bisa membantu anda.

Apa Itu Landasan Filosofis Pendidikan - apa landasan filsafat pendidikan

Strategi untuk mendesain tampilan informasi yang estetis dan fungsional yang berkaitan dengan Apa Itu Landasan Sosiologis. Mereka berguna untuk keperluan komersial dan pemasaran, dan mereka juga dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tentang Landasan Ilmiah Pendidikan. Sebagai hasilnya, kami juga menyediakan beberapa foto yang berkaitan dengan Pengertian Landasan Filosofis.

Singkatnya, artikel ini menawarkan analisis komprehensif tentang Contoh Landasan Filosofis Hukum. Selain itu, Pentingnya Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi Pdf dan Pengertian Landasan Filosofis disebutkan di sini sebagai perbandingan pengetahuan Anda mengenai Landasan Filosofis Pendidikan Pancasila.

Pertanyaan
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu
Daftar Isi
Tautan berhasil disalin.