Notifikasi

41 Soal Bagaimana Gunung Berapi Terbentuk

Silakan nikmati pagi Anda. Semoga Anda mendapatkan yang terbaik sepanjang hari Anda. blog cakTekno, Pada artikel ini, kita akan melihat tentang 41 Soal Bagaimana Gunung Berapi Terbentuk.

Kali ini, kita akan berbicara tentang Bagaimana Gunung Berapi Terbentuk. Ada banyak informasi tentang Terbentuknya Gunung Api Di Indonesia Disebabkan Tumbukan Lempeng Antara di internet, tentu saja. Media sosial semakin lama semakin baik dan cepat, yang memudahkan kita untuk mempelajari hal-hal baru.

Gunung Api Atau Gunungapi dan Gunung Berapi Maar juga terkait dengan informasi tentang Proses Terbentuknya Gunung Berapi Brainly. Adapun hal-hal lain yang perlu dicari adalah tentang Bentuk Gunung Api dan ada hubungannya dengan Proses Terbentuknya Gunung Berapi Brainly.

Bagaimana Gunung Berapi Terbentuk - Proses Terbentuknya Gunung Berapi Brainly

41 Soal Bagaimana Gunung Berapi Terbentuk | Pembentukan Gunung Berapi Tingkatan 1

  1. Kedua, batas lempeng divergen, terjadi ketika celah terbuka antara dua lempeng. Celah tersebut diisi oleh mantel di bawahnya, menyebabkan magma mencair. Gunung berapi ini biasa ditemukan di dasar laut dan meletus terus menerus karena lempengan-lempengan itu terus berpisah. Gunung berapi yang terbentuk di tengah lempeng disebut gunung berapi titik panas. (hot spot volcano). Source: Internet
  2. Pertama, magma yang lebih segar, lebih panas, dan lebih cair muncul dari dalam mantel bumi yang lebih dalam dan menghangatkan magma lumpur di kamar gunung berapi. Salah satu cara untuk sampai ke sana adalah melalui gempa bumi, yang mungkin mendorong magma baru atau membuka jalur baru agar bisa naik. Namun, tidak setiap gempa dapat menghangatkan ruang magma dan menyebabkan letusan. Source: Internet
  3. Gunung berapi dapat dijumpai dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah fase menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati.[1] Namun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu yang sangat lama, lebih dari ribuan tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali.[3] Source: Internet
  4. Magma adalah bahan cair yang berada di bawah atau di dalam kerak bumi. (Lava adalah magma yang telah mencapai permukaan melalui gunung berapi.) Till's lab, the Experimental Petrology and Igneous process Center, melihat bagaimana magma terbentuk di Bumi dan di planet lain, serta proses bawah tanah yang mengarah ke letusan. Source: Internet
  5. Tefra terbentuk ketika magma yang meletus akibat gas panas yang mengembang dalam waktu yang cepat. Ledakan kuat ini menghasilkan partikel material yang beterbangan dari gunung berapi. Partikel padat dengan diameter kurang dari 2 mm disebut sebagai abu vulkanik.[29] Source: Internet
  6. Puncak gunung api ini semakin lama semakin tinggi karena endapan erupsi lava dan bahan piroklastik dari kawah gunung. Pembentukan stratovolcano ini terjadi di zona subduksi. Di Indonesia gunung api strato paling banyak dijumpai. Source: Internet
  7. Apa yang berhasil, bagaimanapun, adalah menggunakan penghalang untuk mengarahkan aliran lava dan piroklastik menjauh dari kota dan bangunan penting. Clarke mencontohkan Heimaey, sebuah kota pelabuhan di Islandia yang mengalami letusan di dekatnya pada tahun 1973. Aliran lahar yang dihasilkan mengancam akan menutup teluk yang merupakan sumber ekonomi utama mereka. Source: Internet
  8. Titik panas merupakan suatu wilayah vulkanik dimana magma naik ke permukaan dikarenakan adanya celah di kerak bumi yang memungkinkan pergerakan tersebut. Titik panas dapat ditemukan jauh dari batas antar kedua lempeng tektonik. Pergerakan ini memunculkan gunung berapi yang memiliki ciri letusan efusif yang lemah dimana lava muncul ke permukaan secara halus. Dikarenakan lempeng tektonik terus bergerak secara perlahan, wilayah titik panas dapat membentuk gunung berapi yang berbeda-beda sesuai dengan jalur pergerakan suatu lempeng. Kepulauan Hawaii merupakan kepulauan yang terbentuk dari aktivitas vulkanik di titik panas di Samudra Pasifik. Source: Internet
  9. Erupsi Hawaiian adalah erupsi gunung berapi yang memuntahkan lava mafik dengan kandungan gas yang relatif sedikit. Erupsi ini hanya menghasilkan aliran lava cair, tetapi hanya sedikit mengeluarkan tefra. Jenis erupsi ini dapat membentuk gunung berapi landai dengan diameter lebar seperti Gunung Mauna Loa. Nama erupsi ini berasal dari nama gunung-gunung berapi di Hawaii. Source: Internet
  10. Gunung berapi di Bumi terbentuk dikarenakan keraknya terpecah menjadi 17 lempeng tektonik utama yang kaku yang mengambang di atas lapisan mantel yang lebih panas dan lunak. Oleh karena itu, gunung berapi di Bumi sering ditemukan di batas divergen dan konvergen dari lempeng tektonik. Contohnya, di pegunungan bawah samudraseperti punggung tengah atlantik terdapat gunung berapi yang terbentuk dari gerak divergen lempeng tektonik yang saling menjauh, sementara di Cincin Api Pasifik terbentuk gunung berapi dari gerakan konvergen lempeng tektonik yang saling mendekat. Gunung berapi biasanya tidak terbentuk di wilayah dua lempeng tektonik bergeser satu sama lain. Source: Internet
  11. Gunung berapi di Bumi terbentuk dari aktivitas lempeng tektonik di kerak yang saling bergesekan dan menekan satu sama lain. Oleh karenanya gunung berapi banyak ditemukan dekat dengan perbatasan lempeng tektonik. Secara geologis, Wilayah dimana gunung berapi terbentuk dibagi tiga, yaitu: Source: Internet
  12. ditandai dengan aliran piroklastik dari sisi puncak gunung berapi yang runtuh akibat tekanan tinggi atau gempa bumi. Nama erupsi ini berasal dari nama Gunung Pelée. Erupsi Plinian merupakan erupsi kuat yang melontarkan tefra dalam jumlah yang besar. Erupsi ini juga dapat melontarkan sebagian besar kerucut gunung dan menyebabkan terbentuknya aliran piroklastik. Nama ini berasal dari nama Plinius Muda yang mencatat erupsi Gunung Vesuvius pada tahun 79 M. Source: Internet
  13. Yang pertama adalah batas lempeng konvergen, di mana dua lempeng bertabrakan dan lempeng samudera tergelincir di bawah lempeng lainnya, membawa air dan karbon dioksida ke dalam mantel. Ini memicu proses pencairan magma dan menciptakan gunung berapi yang lebih eksplosif. Proses ini menciptakan Cincin Api, lengkungan gunung berapi yang mengelilingi Samudera Pasifik. Source: Internet
  14. Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik melintasi kerak bumi dan muncul di atas permukaan. Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magma di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lava, dimana lava ini dapat berubah menjadi lahar setelah mengalir dan bercampur dengan material-material di permukaan bumi. Selain dari aliran lava, kehancuran yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Source: Internet
  15. Meskipun erupsi gunung berapi dianggap sebagai bencana yang membahayakan manusia, aktivitas vulkanik di masa lalu dapat mendukung perkembangan sumber daya di sekitarnya. Abu vulkanik yang dilepaskan oleh gunung berapi mengandung zat nutrisi yang dapat menyuburkan tanah.[38] Aktivitas vulkanik juga disertai dengan aliran panas dari dalam Bumi yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi.[39] Source: Internet
  16. melepaskan magma dengan kekentalan yang lebih tinggi. Nama erupsi ini berasal dari Vulcano, sebuah pulau gunung berapi kecil di daerah Mediterania. Erupsi Peléan ditandai dengan aliran piroklastik dari sisi puncak gunung berapi yang runtuh akibat tekanan tinggi atau gempa bumi. Nama erupsi ini berasal dari nama Gunung Pelée. [23] Source: Internet
  17. Tersusun dari tefra dan lava hasil erupsi dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan. Lapisan lava tersebut kemudian terakumulasi hingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa) yang terkadang memiliki bentuk tidak beraturan. Gunung Merapi di Yogyakarta, Gunung Fuji di Jepang, Gunung Mayon di Filipina, Gunung Vesuvius, dan Gunung Stromboli di Italia merupakan contoh dari gunung berapi jenis ini. Source: Internet
  18. Gas vulkanik dapat mencapai lapisan stratosfer sehingga dapat membentuk aerosol asam sulfat yang mampu menghamburkan radiasi dari Matahari dan menurunkan temperatur di permukaan Bumi.[30] Hal seperti ini kemungkinan pernah terjadi pada Gunung Huaynaputina sekitar tahun 1600, ketika gas vulkanik di atmosfer menyebabkan terjadinya bencana kelaparan Rusia antara tahun 1601-1603.[31] Reaksi kimia yang terjadi pada aerosol sulfat di stratosfer juga dapat merusak lapisan ozon. Zat asam seperti hidrogen klorida (HCl) dan hidrogen fluorida (HF) dapat jatuh ke permukaan Bumi sebagai hujan asam.[32] Erupsi eksplosif gunung berapi juga dapat melepaskan gas rumah kaca seperti karbon dioksida. Source: Internet
  19. Menurut Gazel, riset itu memberikan perspektif baru tentang kaitan antara lapisan zona transisi dan gunung api. ”Dengan penelitian ini, kami dapat menunjukkan zona transisi Bumi merupakan reservoir kimia yang ekstrem. Kami sekarang baru mulai menyadari pentingnya hal ini dalam hal geodinamika global dan bahkan vulkanisme,” katanya. Source: Internet
  20. Para ilmuwan telah mengkategorikan gunung berapi menjadi tiga kategori utama: aktif, tidak aktif, dan punah. Gunung berapi aktif adalah salah satu yang baru saja meletus dan ada kemungkinan akan segera meletus. Gunung berapi dorman adalah salah satu gunung api yang sudah lama tidak meletus namun ada kemungkinan bisa meletus di kemudian hari. Gunung berapi yang sudah punah adalah yang meletus ribuan tahun yang lalu dan tidak ada kemungkinan meletus. Source: Internet
  21. Ada lebih dari 1500 gunung berapi aktif di bumi. Saat ini kami mengetahui ada 80 atau lebih yang berada di bawah laut. Beberapa gunung api yang ada di Indonesia adalah Gunung Anak Krakatau, Gunung Sinabung, Gunung Tangkuban Perahu, dan masih banyak lagi. Source: Internet
  22. Selama ini diyakini gunung api terbentuk akibat tumbukan lempeng tektonik di atas mantel Bumi. Tumbukan itu melelehkan batuan di bawah kerak Bumi yang kemudian keluar melalui retakan lempeng. Kajian terbaru menemukan, gunung api juga bisa terbentuk dari sumber lebih dalam, yaitu dari zona transisi mantel sekitar 400 hingga 650 kilometer di bawah kerak planet kita. Source: Internet
  23. Proses konvergen merupakan penyebab terbentuknya gunung api. Konvergen adalah gerakan lempeng saling mendekat. Ketika Lempeng Benua dan Samudra saling mendekat akan menyebabkan terjadinya subduksi lempeng, dari proses tersebut selanjutnya akan menghadilkan gunung api. Source: Internet
  24. Gunung berapi di Bumi terbentuk dikarenakan keraknya terpecah menjadi 17 lempeng tektonik utama yang kaku dan mengambang di atas lapisan mantel yang lebih panas dan lunak. Oleh karena itu, gunung berapi di Bumi sering ditemukan di batas divergen dan konvergen dari lempeng tektonik. Gunung berapi biasanya tidak terbentuk di wilayah dua lempeng tektonik bergeser satu sama lain. Source: Internet
  25. Konsentrasi gas vulkanik dari erupsi satu gunung bisa berbeda dari gunung lainnya. Gas vulkanik dapat berupa hidrogen sulfida, sulfur dioksida, hidrogen klorida, dan hidrogen fluorida. Gas lain berupa hidrogen, nitrogen, dan karbon monoksida juga termasuk gas vulkanik yang dierupsikan gunung berapi.[28] Source: Internet
  26. Apabila kedua lempeng tektonik bergerak saling menjauhi satu sama lain, maka kerak samudra yang baru akan terbentuk dari keluarnya magma ke permukaan dasar laut. Wilayah antara kedua lempeng yang saling menjauh ini dinamakan dengan batas divergen.[4] Aktivitas ini lalu akan memunculkan Punggung tengah samudra yang terbentuk dari pendinginan magma yang muncul ke permukaan. Gunung berapi yang terbentuk dari aktivitas ini berada di bawah laut, yang ditandai dengan fenomena Ventilasi hidrotermal. Apabila punggung tengah samudra ini mencuat sampai ke permukaan laut, maka kepulauan vulkanik akan terbentuk, contohnya adalah Islandia. Source: Internet
  27. Gunung berapi mati atau padam adalah gunung berapi yang tidak pernah tercatat mengalami erupsi dan kemungkinan tidak akan mengalami erupsi karena tidak lagi memiliki suplai magma.[16] Contoh dari gunung berapi mati adalah, Gunung Hohentwiel di Jerman, Gunung Shiprock di New Mexico, dan Gunung Zuidwal di Belanda. Istilah gunung mati sebenarnya masih diperdebatkan karena umur gunung jauh lebih panjang daripada umur manusia yang mengamatinya.[19] Beberapa gunung bahkan mengalami erupsi setelah dinyatakan sebagai gunung mati, seperti Gunung Fourpeaked di Alaska yang meletus pada tahun 2006 tanpa adanya catatan aktivitas vulkanik selama masa holosen.[20] Source: Internet
  28. Kerak bumi terdiri dari lempengan-lempengan besar yang disebut lempengan-lempengan yang saling menyatu. Pelat ini terkadang bergerak. Gesekan tersebut menyebabkan gempa bumi dan letusan gunung berapi di dekat tepi lempeng. Teori yang menjelaskan proses ini disebut lempeng tektonik. Source: Internet
  29. Apakah letusan dapat memiliki efek di seluruh dunia mungkin bergantung pada ukuran dan komposisi awan abu, serta posisi gunung berapi di Bumi. Efek pendinginan selalu bersifat sementara. Periode pendinginan terlama yang pernah didokumentasikan berlangsung sekitar tiga tahun, meskipun Clarke percaya bahwa letusan super dalam sejarah Bumi mungkin memiliki efek suhu yang lebih lama. Source: Internet
  30. Letusan gunung berapi memiliki efek positif dan negatif pada iklim. Kolom abu mereka membawa gas seperti sulfur dioksida, yang mencapai di atas awan ke stratosfer. Di sana, gas terbentuk menjadi tetesan asam sulfat. Source: Internet
  31. Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Suatu gunung berapi merupakan bentukan alam dari pecahan yang terjadi di kerak dari benda langit bermassa planet, seperti Bumi. Patahan tersebut mengakibatkan lava panas, abu vulkanik dan gas bisa keluar dari dapur magma yang terdapat di bawah permukaan bumi. Source: Internet
  32. Perisai Tersusun dari batuan aliran lava yang dengan kekentalan rendah yang membeku, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Gunung seperti ini umumnya hanya mengalami erupsi efusif yang relatif lemah. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai, Islandia, dan Afrika Timur.[5] Stratovulkan Source: Internet
  33. Gunung berapi tidur adalah gunung berapi yang tidak pernah tercatat mengalami erupsi, tetapi bisa mengalami erupsi lagi di masa mendatang.[16] Gunung berapi dapat tetap bertahan pada status ini dalam waktu yang lama, seperti Yellowstone yang telah berada pada masa istirahat sejak 70.000 tahun yang lalu.[17] Contoh lainnya adalah Gunung Sinabung yang telah beristirahat setidaknya selama 1200 tahun hingga akhirnya kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada tahun 2010.[18] Source: Internet
  34. Gunung berapi terbentuk ketika magma dari dalam mantel atas bumi bergerak ke permukaan. Di permukaan, meletus membentuk aliran lava dan endapan abu. Seiring waktu ketika gunung berapi terus meletus, gunung tersebut akan semakin membesar. Source: Internet
  35. Bentuk dan tipe erupsi gunung berapi bergantung pada komposisi lava yang dierupsikannya. Karakteristik paling penting dari magma adalah kekentalan dan jumlah gas yang terlarut di dalamnya. Kedua karakteristik tersebut juga dipengaruhi oleh jumlah kandungan silika pada magma. Magma yang mengandung banyak silika cenderung lebih kental dan mengandung lebih banyak gas daripada magma yang mengandung lebih sedikit kandungan silikanya.[6] Source: Internet
  36. Ada dua sisi dalam pembuatan gunung berapi yakni apa yang terjadi di bawah tanah dan apa yang terjadi di atas. Peristiwa di bawah tanah berkaitan dengan lempeng tektonik. Ini adalah teori bahwa kerak bumi --kulit terluar tempat kita hidup-- dipecah menjadi lempengan-lempengan yang bergerak di atas mantel bumi seperti es batu dalam segelas air. Source: Internet
  37. Tidak ada konsensus yang mampu mendefinisikan kapan gunung berapi dikatakan "aktif".[10] Umur dari sebuah gunung berapi bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga jutaan tahun.[11] Umur yang panjang ini terkadang jauh melampaui umur manusia atau bahkan peradaban di Bumi. Contohnya, sebuah gunung berapi telah meletus puluhan kali dalam beberapa ribu tahun terakhir, meskipun gunung tersebut saat ini tidak menunjukkan tanda-tanda aktivitas vulkanik. Kondisi ini merupakan contoh gunung yang sebenarnya aktif, tetapi tampak mati bagi manusia yang berumur jauh lebih pendek dibandingkan gunung tersebut. Source: Internet
  38. Gunung-gunung berapi memiliki perbedaan pada tingkat aktivitasnya. Beberapa gunung berapi dapat meletus beberapa kali dalam setahun, tetapi ada pula yang hanya meletus tiap puluhan ribu tahun sekali.[8] Gunung berapi dapat diklasifikasikan secara informal sebagai aktif, tidur, atau mati, meskipun batasan dari klasifikasi ini tidak begitu jelas.[9] Source: Internet
  39. Terdapat beberapa peristiwa yang merupakan akibat dari erupsi gunung berapi, seperti aliran piroklastik, lahar, dan emisi karbon dioksida. Aktivitas vulkanik juga menyebabkan beberapa peristiwa lain seperti gempa bumi, fumarol, kolam lumpur, dan geiser. Beberapa peristiwa tersebut sering kali memberikan dampak buruk secara langsung bagi aktivitas manusia. Source: Internet
  40. ”Kami menemukan cara lain terbentuknya gunung api. Untuk pertama kali ada indikasi yang kuat bahwa gunung api juga bisa terbentuk dari zona transisi jauh di dalam mantel Bumi,” kata Esteban Gazel, profesor dari Department of Earth and Atmospheric Sciences, Cornell University, seperti dirilis di laman kampus ini pada 15 Mei 2019. Hasil penelitian ini diterbitkan di jurnal Nature pada hari sama. Source: Internet
  41. merupakan erupsi kuat yang melontarkan tefra dalam jumlah yang besar. Erupsi ini juga dapat melontarkan sebagian besar kerucut gunung dan menyebabkan terbentuknya aliran piroklastik. Nama ini berasal dari nama Plinius Muda yang mencatat erupsi Gunung Vesuvius pada tahun 79 M. Erupsi Krakatoan merupakan erupsi dahsyat yang mampu melontarkan nyaris keseluruhan kerucut gunung. Nama erupsi ini berasal dari nama Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda. Source: Internet
Bagaimana Gunung Berapi Terbentuk - Gunung Api Kbbi

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menemukan informasi tentang Terbentuknya Gunung Api Di Indonesia Disebabkan Tumbukan Lempeng Antara:

- Carilah tempat yang baik untuk mendapatkan informasi tentang Gunung Api Kbbi. Hal ini bisa dilakukan di perpustakaan, di situs web, atau bahkan oleh jurnalis bayaran.

- Ketika mencari informasi tentang Gunung Berapi, Proses Terbentuk hingga Dampak pada Iklim Bumi, penting untuk mengetahui bahwa ada berbagai jenis sumber online, seperti Google dan YouTube. Situs media sosial seperti Tiktok, Facebook dan Twitter juga merupakan tempat yang baik untuk mencari informasi tentang Bagaimana Potensi Bencana Gunung Meletus Di Indonesia.

# Video | Bagaimana Gunung Berapi Terbentuk

Untuk mendapatkan informasi terbaik tentang Contoh Gunung Api Strato, Anda harus membaca untuk mengetahui seberapa benar setiap sumber.

Artikel ini memiliki beberapa video dari berbagai tempat tentang Gunung Berapi, Proses Terbentuk hingga Dampak pada Iklim Bumi yang akan membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentangnya. Internet adalah tempat yang tepat untuk mencari tahu tentang berbagai hal.

Berikut adalah beberapa aspek penting mengenai Gunung Api Strato Maar Dan Perisai: Jelaskan secara singkat proses terbentuknya gunung berapi.:

  • Bagaimana Gunung Berapi Terbentuk
  • Bagaimana Gunung Api Terbentuk
  • Cara Gunung Berapi Terbentuk
  • Bagaimana Proses Terbentuknya Gunung Berapi
  • Gunung Berapi Pdf
Bagaimana Gunung Berapi Terbentuk - Terbentuknya Gunung Api Di Indonesia Disebabkan Tumbukan Lempeng Antara

Dengan begitu banyak situs web dan forum yang membahas tentang Gunung Berapi Pdf, seharusnya tidak sulit untuk menemukan apa yang Anda butuhkan.

Kebanyakan orang terbiasa mendapatkan informasi tentang Pembentukan Gunung Berapi Tingkatan 1 dengan cara yang sangat berbeda dari ini. Ini memungkinkan Anda melihat informasi tentang Terbentuknya Gunung Api Di Indonesia Disebabkan Tumbukan Lempeng Antara dan bagaimana informasi tersebut dapat digunakan secara lebih rinci.

Bagaimana Gunung Berapi Terbentuk - Gunung Api Maar Di Indonesia

cara untuk menempatkan informasi tentang Proses Terbentuknya Gunung Berapi Brainly dengan cara yang terlihat bagus dan berguna. Cara-cara ini dapat digunakan dalam bisnis dan pemasaran, dan juga dapat digunakan untuk membicarakan tentang Proses Terbentuknya Gunung Api Bawah Laut dan Bahayanya Saat Meletus. Jadi, kami juga memberikan beberapa gambar tentang Gunung Berapi Pdf.

Pada akhirnya, artikel ini memberikan ringkasan tentang Seputar Vulkanisme: Pengertian, Gejala, Erupsi dan Bentuk Gunung Api. Yang juga dibicarakan adalah Jenis-Jenis Gunung Berapi dan Pembentukan Gunung Berapi Tingkatan 1, yang dapat Anda gunakan untuk membandingkan seberapa banyak yang Anda ketahui tentang Gunung Api Maar Di Indonesia.

Pertanyaan
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu
Daftar Isi
Tautan berhasil disalin.