Notifikasi

Inilah Pengertian Partai Politik Menurut Para Ahli

Partai politik yakni terjemahan dari “political party” yang berasal dari kata part yang berarti komponen. Pengertian lain dari partai politik yakni organisasi politik yang menjalankan ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus.


Pengertian Partai Politik Menurut Para Ahli

Dibawah ini terdapat beberapa pengertian partai politik menurut para ahli, antara lain:

1. Menurut Carl J. Friedrich

Partai politik merupakan sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasan pemerintah bagi pemimpin partainya, dan berdasarkan penguasaan tersebut memberikan anggota partainya kemanfaatan yang bersifat ideal maupun materil.

2. Menurut R. H. Soltou

Partai Politik merupakan kelompok warga negara yang sedikit banyaknya terorganisir, yang bertindak sebagai satu kesatuan politik dengan memanfaatkan kekuasan memilih serta bertujuan menguasai pemerintah dan melaksanakan kebijakan umum mereka.

3. Menurut Sigmund Neumann

Partai politik merupakan organisasi yang dibentuk oleh para aktivis politik yang berusaha menguasai kekuasan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan golongan lain yang tidak sepaham.

4. Menurut Miriam Budiardjo

Partai Politik merupakan sebuah kelompok yang terorganisir yang anggotanya memiliki orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya) dengan cara konstitusional guna melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.

5. Menurut UU No. 31 Tahun 2002

Partai Politik merupakan organisasi politik yang dibentuk warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita, untuk dapat memperjuangkan kepentingan anggota, kepentingan masyarakat, bangsa dan negara melalui pemilihan umum.

Sejarah Partai Politik Di Indonesia

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), partai politik berarti perkumpulan yang didirikan untuk mewujudkan ideologi politik tertentu. Dalam sejarah Indonesia, keberadaan Partai politik di Indonesia diawali dengan didirikannya organisasi Boedi Oetomo (BO), pada tahun 1908 di Jakarta oleh Dr. Wahidin Soediro Hoesodo dkk.
Walaupun pada waktu itu BO belum bertujuan ke politik murni, tetapi keberadaan BO sudah diakui para peneliti dan pakar sejarah Indonesia sebagai perintis organisasi modern. Dengan kata lain, BO merupakan cikal bakal dari organisasi massa atau organisasi politik di Indonesia.
Pada masa penjajahan Belanda, partai-partai politik tidak dapat hidup tentram. Tiap partai yang bersuara menentang dan bergerak tegas, akan segera dilarang, pemimpinnya ditangkap dan dipenjarakan atau diasingkan. Partai politik yang pertama lahir di Indonesia adalah Indische Partij yang didirikan pada tanggal 25 Desember 1912, di Bandung.
Dipimpin oleh Tiga Serangkai, yaitu Dr. Setiabudi, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hadjar Dewantara. Tujuan partai itu adalah Indonesia lepas dari Belanda. Partai itu hanya berusia 8 bulan karena ketiga pemimpin masing-masing dibuang ke Kupang, Banda, dan Bangka, kemudian diasingkan ke Belanda.

Ciri-Ciri Partai Politik

Dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri partai politik, antara lain:
  1. Berwujud kelompok masyarakat yang beridentitas.
  2. Terdiri atas beberapa orang yang terorganisasi dengan sengaja bertindak bersama-sama untuk mencapai tujuan partai.
  3. Masyarakat mengakui bahwa partai politik memiliki legitimasi berupa hak untuk mengorganisasikan dan mengembangkan diri mereka.
  4. Beberapa tujuannya yakni mengembangkan aktivitas, partai bekerja melalui mekanisme pemerintah yang mencerminkan pilihan rakyat.
  5. Aktivitas inti partai politik yakni menyeleksi kandidat untuk jabatan publik.

Fungsi Partai Politik

Dibawah ini terdapat beberapa fungsi partai politik, antara lain:
  • Sebagai sarana komunikasi politik, artinya partai politik digunakan sebagai wahana menyalurkan pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengkomunikasikannya pada pemerintah.
  • Sebagai sarana sosialisasi politik, artinya partai politik berfungsi sebagai proses untuk memperoleh sikap dan orientasi seseorang terhadap fenomena politik yang berlaku dalam masyarakat. Sosialisasi politik meliputi semua proses masyarakat dalam penyampaian norma dan nilai suatu generasi ke generasi berikutnya.
  • Sebagai sarana proses seleksi politik, artinya partai politik berfungsi mencari dan mengajak orang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai (rekruitmen politik).
  • Sebagai sarana pengatur konflik, artinya partai politik berfungsi sebagai wahana untuk mengatasi masalah. Mengatur konflik yang terjadi dalam masyarakat, cara yang dilakukan partai politik adalah dengan membuat aturan permainan atau mendukung aturan permainan yang sudah ada di masyarakat.

Tujuan Partai Politik

Dibawah ini terdapat beberapa tujuan partai politik, antara lain:
  1. Untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan.
  2. Untuk memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan negara.
  3. Untuk membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan negara.

Jenis-Jenis Partai Politik

Dibawah ini terdapat beberapa jenis-jenis partai politik, antara lain:

1. Berdasarkan Orientasinya

Berdasarkan orientasinya, partai politik dibedakan menjadi:

a. Partai Afeksi
Partai afeksi merupakan partai yang dibentuk oleh sekelompok orang sebagai penghormatan atau tanda kecintaan terhadap seseorang yang dihormati atau dicintainya. Contohnya: Partai Bonaparte dan Partal de Gaulles di Prancis. Kedua partai tersebut dibentuk sebagai rasa hormat pada tokoh Prancis yakni Napoleon Bonaparte dan Jenderal de Gaulle.

b. Partai Kepentingan
Partai kepentingan merupakan partai yang dibentuk oleh sekelompok orang untuk memperjuangkan kepentingan anggotanya. Contohnya: Partai Buruh dan Partai Tani.

c. Partai Ideologi
Partai ideologi merupakan partai yang dibentuk oleh sekelompok orang berdasarkan cita-cita politik dan persamaan agama. Contohnya Partai Komunis, Partai Sarekat Islam, Partai Kristen Demokrat dan lain sebagainya.

2. Berdasarkan Sikap Menghadapi Kondisi Politik dalam Negara

Berdasarkan sikap untuk menghadapi konndisi politik dalam negara, partai politik dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya:

a. Partai Radikal
Partai radikal merupakan partai yang dibentuk oleh sekelompok orang yang tidak puas dengan keadaan politik atau pemerintahan yang saat ini sedang berlangsung. Partai ini dibentuk dengan tujuan untuk mengadakan perubahan secara cepat, total dan mendasar.

b. Partai Progresif
Partai progresif ini sama halnya dengan partai radikal namun partai politik ini dibentuk dengan tujuan ingin mengadakan perubahan secara bertahap.

c. Partai Reaksioner
Sama dengan partai politik radikal dan proresif, partai politik ini tidak puas dengan keadaan sisitem politik atau pemerinah yang sedang berlangsung dengan tujuan ingin mengembalikan sistem yang berlaku sebelumnya.

d. Partai Konservatif
Partai konservatif merupakan partai yang dibentuk oleh sekelompok orang yang cukup merasa puas dengan sistem politik atau pemerintahan yang sedang berlangsung dan ingin tetap mempertahankannya.

3. Berdasarkan Komposisi dan Fungsi Keanggotaannya

Berdasarkan komposisi dan fungsi keanggotaannya, partai politik dibedakan menjadi:

a. Partai Masa
Partai masa merupakan partai politik yang keunggulannya didasarkan pada jumlah anggotanya. Pendukung partai massa ini biasanya terdiri atas berbagai aliran politik dalam masyarakat yang bersepakat untuk bersama-sama memperjuangkan programnya.

b. Partai Kader
Partai kader merupakan partai yang mengutamakan ketaatan, disiplin serta idealiatas yang tinggi pada anggotanya. Untuk menjadi anggota partai seseorang harus melalui seleksi ketat dan mengikuti program kaderisasi secara bertahap hingga menjadi anggota yang benar-benar berkualitas. Bagi calon anggota atau anggota yang tidak disiplin pada aturan partai dapat dipecat tanpa kompromi.

Pendidikan
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu
Daftar Isi
Tautan berhasil disalin.