Macam-Macam Contoh Bullying dan Jenisnya
Bullying yang juga bisa kita sebut dengan bullying, bullying, atau intimidasi, adalah suatu bentuk tindakan sosial yang membuat seseorang merasa terancam dan penuh paksaan. Bullying masih sering terjadi hingga saat ini dan menyebabkan trauma kematian seseorang. Banyak anak berkebutuhan khusus mengalami bullying baik dari lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Contoh Bullying di Rumah
Banyak orang tua menetapkan standar tertentu untuk mengukur kemampuan anaknya dan terkadang lupa bahwa setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Orang tua yang tidak menyetujui kebiasaan buruk anak mereka akan menyebut mereka dengan nama panggilan. Misalnya, jika dia terlalu malas untuk melakukan sesuatu, dia akan dijuluki bebek atau sejenisnya. Orang tua tidak menyadari bahwa anak-anak mereka diintimidasi.
Ketika membandingkan kemampuan anak-anak mereka dengan standar, orang tua dapat melupakan fakta bahwa setiap anak adalah unik. Banyak orang tua menetapkan tolok ukur untuk kemampuan anak-anak mereka. Orang tua sering membandingkan anaknya dengan anak tetangga yang bisa ini dan itu, sedangkan anak belum bisa memenuhi keinginan orang tuanya.
Selalu memarahi anak tanpa alasan yang jelas, orang tua memarahi anaknya tanpa alasan yang jelas. Anak-anak yang bermain di luar untuk waktu yang lama membuat orang tua mereka kesal. Akibat kemarahannya, anak dilarang bermain dengan teman sebayanya. Kemarahan dari orang tua terkadang bisa berujung pada tindakan kekerasan yang membuat anak depresi.
Ketika anak-anak menolak untuk belajar, banyak orang tua yang mengancam mereka. Hal ini dilakukan agar anak mau menuruti keinginan orang tuanya. Orang tua percaya bahwa ini memiliki dampak negatif pada anak-anak mereka. Efek ini mungkin tidak langsung terlihat, tetapi memiliki dampak jangka panjang.
Orang tua melarang anaknya bermain dengan lingkungan sekitar dengan alasan lingkungan tersebut memberikan pengaruh negatif bagi anak. Kekhawatiran yang berlebihan berbahaya bagi anak-anak. Anak akan merasa tertekan karena tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.
Contoh Bullying di Sekolah
Banyak senior percaya bahwa mereka tahu lebih banyak tentang sekolah daripada adik kelas, jadi mereka ingin memerintahkan mereka untuk melakukan ini dan itu. Terkadang kegiatan tersebut dilakukan untuk kepentingan pribadi pemerintah, seperti disuruh membeli jajan di kantin, mengambil barang dari kelas, membawa tas, dan lain sebagainya.
Melakukan penistaan, memeras uang orang lain karena takut pada orang lain. Kegiatan ini biasanya dilakukan secara berkelompok. Banyak anak yang menjadi korban namun takut melaporkannya ke sekolah karena pernah diancam.
Siswa baru biasanya melalui periode pengenalan lingkungan sekolah di mana mereka terlibat dalam perilaku yang tidak pantas. Pengurus osis mengarahkan kegiatan ini. Sebagai bentuk hukuman, mereka sering menjatuhkan hal-hal konyol tapi memalukan.
Misalnya, mengungkapkan rasa sayang kepada senior, berkenalan dengan orang yang sengaja tidak ingin berkenalan, dan sebagainya.
Hukuman fisik untuk pelanggaran yang tidak ditentukan. Bullying juga terjadi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Ketika seorang anak terlambat untuk suatu kegiatan, dia akan dihukum berat, seperti push-up, berguling, berlari di sekitar lapangan, dan sebagainya.
Mengolok-olok nama orang tua, banyak anak menerima panggilan tidak sopan, yaitu memanggil anak dengan nama ayah atau ibunya. Ini sering dilakukan, dan banyak orang percaya itu normal. Banyak anak yang malu karena nama orang tuanya diolok-olok.
Mencibir agama tertentu biasanya dilakukan oleh mayoritas yang memiliki sikap dominan berupa kelompok-kelompok sosial di sekolah, sehingga cibiran dianggap bullying dan dapat digolongkan sebagai tindakan radikalisme.
Jenis Bullying
Bullying di masyarakat dapat terjadi baik secara verbal maupun nonverbal. Bullying verbal biasanya dilakukan dengan mengolok-olok, mengejek, dan mengucilkan orang lain. Sedangkan hal-hal nonverbal biasanya dilakukan melalui tindakan kekerasan, hukuman yang berlebihan, penghinaan di depan umum, dan bentuk hukuman fisik lainnya.
Bullying terjadi karena berbagai alasan, antara lain sineoritas, ras, agama, jenis kelamin, seksualitas, kemampuan anak, kekurangan anak, dan lain-lain. Hal-hal sensitif sering digunakan sebagai pembenaran untuk tindakan ini.